Tahun 2017 merupakan tahun yang sangat
penting, karena tahun ini merupakan tahun pertengahan periode Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga (2015-2019) yang merupakan
setengah perjalanan dari RPJMN 2015-2019. Agenda RPJMN 2015-2019 adalah
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian dengan berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA)
yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek.
Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)
hanya akan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional
untuk meningkatkan daya saing, jika pembangunan Iptek dan pendidikan tinggi mampu
menghasilkan inovasi teknologi, serta sumber daya manusia yang terampil, untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus dapat menjadi solusi bagi permasalahan
nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu, maka pemantauan dan penajaman
program dan kegiatan yang ‘telah dilakukan’ di 2016 dan ‘akan dilakukan’ di
2017, dengan melibatkan komunitas iptek dan pendidikan tinggi, melalui komitmen
dalam pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan prioritas, sangatlah
diperlukan untuk mewujudkan kontribusi nyata tersebut.
Berbeda dengan tahun 2016, kali ini
Rakernas 2017 untuk pertama kali diselenggarakan di luar Jakarta, di
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan
bahwa pembangunan dan pengembangan Iptekdikti tidak hanya berpusat di Jakarta
dan sekitarnya, tetapi juga dapat ditemukan di semua daerah di Indonesia.
Tujuan Rakernas Ristekdikti 2017 adalah
1. Memperkuat
sinergi antara Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta), Politeknik, Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia (AIP), Dewan Riset Nasional (DRN), Dewan Pendidikan Tiggi
(DPT), Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Balitbang Kementerian, Badan
Penelitian dan Pengembangan (BPP) Daerah, BUMN, KADIN, Pusat Penelitian,
Industri dan lembaga terkait lainnya,
2. Melakukan
pemantauan dan evaluasi capaian kinerja pembangunan Ristekdikti 2016, serta
mempersiapkan pelaksanaan program/kegiatan prioritas 2017,
3. Menguatkan
Reformasi Birokrasi Kemenristekdikti menuju tata kelola yang efisien,
transparan dan akuntabel.
Sekitar 300 peserta Rakernas 2017 dan
peserta Pameran Ristekdikti berperan aktif dalam Rakernas di UGM. Pada Rakernas 2017, juga dipresentasikan (a)
Rancangan Peraturan Menteri (Permen) Baru Pemilihan Pimpinan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN), dan (b) Program Evaluasi Kinerja Professor.
Topik-topik yang juga hangat
didiskusikan adalah:
1. Revitalisasi
LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi yang memiliki daya
saing,
2. Revitalisasi
Politeknik, 'Science Technology Park (STP)', Pusat Unggulan Iptek (PUI), dan
‘World Class University (WCU),
3. Revitalisasi
LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi yang Memiliki Daya
Saing,
4. Professor
Kelas Dunia, Renstra SDM Ristek dan Dikti,
5. Rencana
Induk Riset Nasional dan Kebijakan
Penelitian,
6. Inovasi
Industri ('Model Teaching Industry') dan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
(PPBT),
7. Penguatan
Kerjasama Internasional Ristekdikti, antara lain dengan melibatkan Dubes Watap
RI untuk UNESCO dan 17 Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dari beberapa
Negara akreditasi,
8. Pembangunan
Birokrasi yang Bersih dan Pengawalan Program di Kemristekdikti.
Selain itu pada Rakernas Ristekdikti,
2017, telah dilaksanakan
1. Pengumuman
rencana pelaksanaan Hakteknas 10 Agustus 2017 di Makassar,
2. Penandatanganan
Kerjasama antara 12 Poltek dengan para mitra industrinya,
3. Peluncuran aplikasi 'Science and Technology Index
(Sinta)'
4. Pameran
Iptekdikti dari perwakilan Lembaga Penelitian Non Kementerian (LPNK):
BPPT, LIPI, BATAN,
BSN, Perguruan Tinggi dari DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
Rakernas Ristekdikti 2017 dibuka oleh
Menristekdikti Mohamad Nasir, pada tanggal 30 Januari 2017, setelah
mendengarkan laporan dari Ketua Panitia Rakernas, Sekretaris Jenderal Ainun Na'im. Sementara
malam ramah tamah 'networking gathering' tanggal 29 Januari 2017, dibuka oleh
Rektor UGM, Prof Ir. Dwi Korita, PhD.
Sumber Biro
Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemristekdikti.