Potensi
air di atmosfer umunya lebih rendah daripada potensi air dalam tanah. Perbedaan
potensi air ini menimbulkan daya dorong terhadap translokasi air dari larutan
tanah, melewati tanaman ke atmosfer. Umumnya potensi air pada daun tidak
terlalu lebih rendah daripada dalam tanah. Perbedaan yang besar terjadi antara
lapisan permukaan daun dan kantong stomata dengan atmosfer di permukaan daun.
Kecepatan transfer air melintas permukaan daun-atmosfer secara proporsional ditentukan
oleh perbedaan tekanan uap di antara keduanya.
Tanah-tanaman-atmosfer merupakan
rangkaian penting dalam penyediaan air bagi jaringan dan organ tanaman.
Sepanjang aliran air dari tanah-tanaman atmosfer, air mengalami sejumlah
hambatan. Ada tiga tahap penting dalam translokasi air-tanaman-atmosfer :
transport sentripetal dari larutan tanah melewati jaringan kortek akar menuju
pembuluh xylem, transport vertikal dari akar menuju daun dan pembebasan air
dalam bentuk uap air di permukaan tanaman / daun.
Penyerapan Air
Untuk dapat memahami penyerapan air
oleh akar tanaman perlu di perhatikan penampang melintang dari akar.
Gambar penampang melintang akar
Pada gambar tampak bahwa akar
tersusun atas sel epidermis, sel korteks, sel endodermis dan silinder pusat
yang terdapat pembuluh xylem dan floem. Sel endodermis yang memisahkan antara
korteks dengan silinder pusat (stele)
dicirikan oleh adanya penebalan (lapisan suberin) ke arah radial ataupun
transversal dari sel endodermis ini yang dikenal sebagai pita kaspari yang
tersusun atas lemak dan lignin yang sangat resisten terhadap transportasi air
dan bahan terlarut. Pada bagian tertentu sel perisikel menerobos endodermis
yang selanjutnya akan berkembang membentuk akar lateral. Sel perisikel ini
dapat berfungsi sebagai sel peresap yang dapat dilewati air dan bahan terlarut.
Transport air dalam jaringan akar
dibedakan antara apoplas yang melewati ruang antar sel dan simplas yang melalui
sel ke sel lewat plasmodesmata. Seluruh bagian dari dinding sel umumnya terbuka
untuk aliran air dan bahan terlarut secara apoplas yang berkaitan dengan adanya
ruang bebas (free space). Ruang
bebas/pori yang terdapat dalam dinding sel ini disebut sebagai Apparent Free Space (AFS) yang terdiri dari Water Free Space (WFS) merupakan ruang bebas yang dapat diisi air dan ion dan Donnan Free Space di mana berlangsung
pertukaran kation dan penolakan terhadap anion.
Gambar aliran air secara simplas dan apoplas
Apoplas
pada korteks akar berhubungan langsung dengan medium tanah dan meningkat
besarnya oleh adanya sejumlah rambut akar dan sel-sel yang relatif besar dengan
sejumlah ruang antar sel.
Penyerapan air dari medium tanah ke
dalam korteks utamanya oleh daya kapileritas dan osmosis. Daya kapileritas
ditimbulkan oleh adanya lubang-lubang halus (pori) dan kanal pada dinding sel.
Selanjutnya sebagian air di rongga diikat sangat kuat dan berakibat pada
potensi air yang rendah. Rendahnya potensi air ini dengan maksud air dapat
ditahan dengan kuat. Hal ini berakibat bahwa ruang bebas pada jaringan akar
tersebut nampak sangat resisten terhadap air.
Air dapat diserap dari pori di atas
ke dalam sitoplasma melalui cara osmosis melintasi membran semipermeabel.
Potensi osmosis dalam sitoplasma tergantung pada metabolisme. Proses-proses
seperti penyerapan ion secara aktif, sinteisis asam organik dan sintesis gula
akan menurunkan potensi osmosis (air) dalam sel dan berakibat meningkatkan
penyerapan air.
Penyerapan air
berkaitan dengan metabolisme dan faktor lain yang berpengaruh pada metabolisme
sebagai pengaruh tidak langsung. Rendahnya suhu, kurangnya oksigen dan senyawa
toksik akan menekan penyerapan air, karena akan mengganggu metabolisme.
Demikian halnya aliran air antara vakuola dan sitoplasma dikendalikan oleh
perbedaan potensi air.
No comments:
Post a Comment