Home AD

Thursday, April 14, 2016

PENYIMPANAN KARBON DALAM TANAH (Alternatif Carbon Sink dari Pertanian Konservasi)



Tanah merupakan penyimpan karbon terbesar dalam ekosistem daratan dan memegang peran penting dalam siklus karbon global. Tanah menyimpan sekitar 1400 x 1015 gC (pada skala global) dan merupakan dua kali lipat biomassa hidup ataupun karbon atmosfer (Post et al, 1990). Penyerapan karbon oleh tanah merupakan salah satu cara yang diperlukan untuk mengurangi akumulasi karbon di dalam atmosfer, sehingga mampu mengurangi perubahan iklim (climatic change). Penyerapan karbon ke tanah termasuk pengurangan karbon atmosfer yang diterima dibawah Kyoto Protocol.
Penyimpanan karbon dalam tanah merupakan penyimpanan karbon dalam bentuk yang relatif stabil, baik melalui fiksasi CO2 atmosfer secara langsung maupun tidak langsung. Pengikatan karbon secara langsung terjadi reaksi senyawa inorganik kalsium dan magnesium karbonat, sedangkan secara tidak langsung melalui fotosintesis tanaman yang mampu merubah CO2 atmosfer menjadi biomassa tanaman. Secara berangsur biomassa tanaman ini secara tidak langsung tersimpan dalam bentuk bahan organik tanah selama proses dekomposisi. Jumlah karbon yang tersimpan pada tanah merupakan refleksi keseimbangan yang telah dicapai dalam jangka panjang antara mekanisme pengambilan dan pelepasan karbon. Banyak metode agronomi, kehutanan dan konservasi termasuk sebagai pengelolaan lahan yang dapat meningkatkan fiksasi karbon di dalam tanah.
Lahan tanaman budidaya, padang gembalaan, dan hutan dapat dikelola baik untuk produksi maupun penyimpanan karbon. Kedua pendekatan pengelolaan lahan tersebut dapat dicapai dengan penerapan pengelolaan lahan yang sudah banyak dikenal seperti pengelolaan tanah konservasi, pengelolaan unsur hara yang efisien, pengontrolan erosi, penggunaan tanaman penutup tanah, dan restorasi lahan-lahan terdegradasi. Konservasi lahan marjinal untuk hutan dan padang penggembalaan dapat dengan cepat meningkatkan penyimpanan karbon dalam tanah. 
Penelitian untuk dapat mengkuantifikasi penyimpanan karbon yang dapat dihasilkan dari prkatek pengelolaan lahan diatas sangat diperlukan, sehingga dapat menghasilkan suatu sistem penghitungan penyimpanan karbon yang dapat diterima secara keilmuan (a scientifically defensible soil carbon sequestration accounting system) maupun sesuai dengan sektor bisnis, sehingga karbon tanah menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan.

No comments:

Post a Comment