1. Tujuan dari Aspek Ekonomi
Jafar (1999 : 63) menyatakan bahwa dalam kondisi yang
ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kemitraan secara lebih
kongkrit yaitu :
a.
Meningkatkan pendapataan usaha kecil dan masyarakat.
b. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan;
c. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil;
d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah dan nasional;
e.
Memperluas kesempatan kerja;
f.
Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional;
2. Tujuan dari Aspek Sosial dan
Budaya
Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan
usaha kecil. Pengusaha besar berperan sebagaai faktor percepatan pemberdayaan
usaha kecil sesuai kemampuan dan kompetensinya dalam mendukung mitra usahanya
menuju kemandirian usaha, atau dengan perkataan lain kemitraan usaha yang
dilakukan oleh pengusaha besar yang telah mapan dengan pengusaha kecil
sekaligus sebagai tanggung jawab sosial pengusaha besar untuk ikut
memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan
mandiri.
Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa
pemberian pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil, dengan pembinaan
dan bimbingan yang terus menerus diharapkan pengusaha kecil dapat tumbuh dan
berkembang sebagai komponen ekonomi yang tangguh dan mandiri. Dipihak lain dengan
tumbuh berkembangnya kemitraan usaha ini diharapkan akan disertai dengan
tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru yang semakin berkembang sehingga sekaligus
dapat merupakan upaya pemerataan pendapatan sehingga dapat mencegah kesenjangan
sosial.
Julius Bobo ( 2003 : 53) Kesenjangan itu diakibatkan
oleh pemilikan sumberdaya produksi dan produktivitas yang tidak sama di antara
pelaku ekonomi. Oleh karena itu, kelompok masyarakat dengan kepemilikan faktor
produksi terbatas dan produktivitas rendah biasanya akan menghasilkan tingkat
kesejahteraan yang rendah pula.
3. Tujuan dari Aspek Teknologi
Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala
usaha yang kecil dari sisi modal, penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi
pasarnya. Demikian pula dengan status usahanya yang bersifat pribadi atau
kekeluargaan; tenaga kerja berasal dari lingkungan setempat; kemampuan
mengadopsi teknologi, manajemen, dan adiministratif sangat sederhana; dan
struktur permodalannya sangat bergantung pada modal tetap. (Julius Bobo, 2003
:53)
Sehubungan dengan keterbatasan khususnya teknologi
pada usaha kecil, maka pengusaha besar dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan terhadap pengusaha kecil meliputi juga memberikan bimbingan
teknologi (Julius Bobo, 2003: 55). Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya
adalah ilmu yang berkenaan dengan teknik. Oleh karena itu bimbingan teknologi
yang dimaksud adalah berkenaan dengan teknik berproduksi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. (Gibson, Donnelly & Ivancevich,
2003: 4)
4. Tujuan dari Aspek Manajemen
Dalam Kamus Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Indonesia,hal
524, dinyatakan bahwa manajemen merupakan proses yang dilakukan oleh satu atau
lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai
hasil-hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri.
Sehingga ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat perhatian yaitu : Pertama, peningkatan
produktivitas individu yang melaksanakan kerja, dan Kedua, peningkatan
produktivitas organisasi di dalam kerja
yang dilaksanakan. Pengusaha kecil yang umumnya tingkat manajemen usaha rendah,
dengan kemitraan usaha diharapkan ada pembenahan manajemen, peningkatan kualitas
sumber daya manusia serta pemantapan organisasi.
No comments:
Post a Comment