Awan merupakan kumpulan dari titik air dengan diameter 50-100 mikron atau kristal-kristal es yang melayang-layang di atmosfir. Peristiwa kondensasi uap air mengakibatkan terbentuknya awan.
Klasifikasi awan.
Dipandang dari permukaan bumi, awan dibagi-bagi menjadi beberapa golongan berdasarkan bentuk dan ketinggian. Berdasarkan bentuknya awan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Awan Cirrus : Awan halus, struktur berserat seperti bulu burung, sering tersusun seperti pita melengkung.
2. Awan Stratus : Awan berlapis.
3. Awan Cumulus : Awan dengan bentuk seperti tumpukan atau gumpalan.
Ketiga bentuk-bentuk dasar ini dapat muncul secara bersama-sama dan dalam beberapa bentuk kombinasi.
Berdasarkan ketinggian dari permukaan tanah, bentuk-bentuk dasar, namun seringkali bentuk-bentuk kombinasinya, bentuk-bentuk awan dibagi menjadi 10 tipe utama, yaitu seperti tertera pada Tabel di bawah ini.
Tipe Utama Awan
Beberapa sifat yang terdapat pada jenis-jenis awan tersebut di atas adalah :
· Cirrostratus (Cs) : Seperti kelambu putih, halus, menutupi seluruh angkasa, dapat menimbulkan lingkaran (kalangan) pada matahari atau bulan.
· Cirrocumulus (Cc) : Bentuknya seperti gerombolan domba menyebabkan ada sedikit bayangan atau tidak sama sekali.
· Altostratus (As) : Berbentuk seperti selendang tebal, bagian yang menghadap bulan atau matahari lebih terang.
· Altocumulus (Ac) : Seperti bola-bola tebal putih atau pucat. Bergerombolan atau berlarikan, kelihatan seperti bergandengan. Umumnya bola-bola ditengah gerombolan lebih besar.
· Stratocumulus (Sc) : Bentuknya seperti gelombang yang menutup seluruh angkasa. Langit yang berwarna biru masih tampak diantara awan ini.
· Nimbostratus (Ns) : Suatu lapisan awan tebal, bentuk tidak teratur, menimbulkan banyak hujan.
Cumulonimbus (Cb) : Awan dengan volume sangat besar, seperti menara, gunung dengan pundak melebar. Awan ini dapat menimbulkan hujan lebat dengan kilat dan guntur.