Home AD

Wednesday, April 08, 2009

EFEK DOSA TERHADAP KERUSAKAN MASYARAKAT

Negeri Saba adalah sebuah pelajaran, negeri yang makmur menjadi miskin karena dosa-dosa penduduknya. Al-Qur’an menyebut perbuatan dosa itu dengan ”berbuat zholim terhadap dirinya sendiri”. Bila seseorang berbuat dosa, maka ia menganiyaya dirinya sendiri. Bila masyarakat membiarkan perbuatan dosa, maka masyarakat itu menghancurkan dirinya sendiri. Allah menghukum bukan saja dosa individual, tetapi dosa kolektif.
Berbeda dengan pandangan kaum Marxian menganggap materi dan penguasaan materi (infrastruktur) sebagai penentu perubahan social, berbeda dengan kaum Hegelian yang melihat gagasanlah (suprastuktur) satu-satunya factor yang merubah masyarakat dan berbeda pula dengan pengikut determinisme teknologi (AlfienToffler) yang menjadikan teknologi sumber segala goncangan masyarakat; Islam memandang prilaku manusia sebagai perubah yang menentukan jalannya sejarah. Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah yang ada pada diri mereka (QS 13:11)
Manusia memiliki sifat-sifat kebinatangan , Nafsu adalah sumber energi yang menggerakan tubuhnya. Untuk memelihara kemanusiaanya, Allah menciptakan berbagai penjagaan, salah satu di antara penjagaannya itu adalah akal. Dengan akalnya manusia tidak secara membuta mengikuti hawa nafsunya , ia dapat mengendalikan nafsu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Malu adalah penjagaan lain yang diberikan Oleh Allah. Bila binatang dapat melakukan apa saja dalam situasi apa saja, maka manusia yang normal harus memperhitungkan situasi untuk melakukan suatu kegiatan. Manusia tidak hanya digerakan oleh nafsu; ia juga bertindak atas dasar rasa malu. Nabi SAW . berkata , “Jika engkau tidak malu,lakukanlah apa pun sekehendak hatimu dan seandinya malu itu manusia, pastilah ia manusia yang saleh (Al-Hadist).
Akal dan malu adalah dua contoh penjagaan manusia, supaya ia tidak celaka dan jatuh menjadi binatang. Kata Rosulullah saw., “ seorang mukmin memiliki 72 penjagaan Bila ia berbuat satu dosa, maka runtuhlah satu penjagaan. (Al-Hadist).Semua dosa meruntuhkan penjagaan. Jika masyarakat memandang dosa sebagai hal yang wajar , maka perlahan-lahan masyarakat itu akan berubah menjadi masyarakat binatang.
Dalam tulisan ini akan menyebutkan lima dosa besar saja : syirik, minuman keras, berjudi, zina dan kezholiman Kita jelaskan pengaruh-pengaruh dosa-dosa ini terhadap runtuhnya penjagaan masyarakat dan datangnya bencana social.

Syirik Problematika Terbesar Umat Manusia

Allah menyebut syirik sebagai suatu kezaliman yang besar (QS:31;13) .Nabi menyebutnya salah satu dosa besar.dan Tidak diampuni Allah (QS:4;48) Syirik terdapat pada akidah bukan pada perbuatan. Salah satu sifat ketuhanan adalah kemutlakan. Seseorang menjadi musyrik bila memperlakukan pendapat seseorang sama mutlaknya seperti pendapat Allah SWT , padahal pendapat itu dibenarkan oleh Allah. Kita diperintahkan untuk tunduk kepada rosulullah, karena Allah memerintahkan demikian, Anda boleh taat kepada makhluk bila ketaatan tersebut dibenarkan oleh Al-Khalik . Nabi mengatakan tidak boleh taat kepada makhluk dalam maksiat kepada Allah.
Praktek syirik akan memenjarakan harkat manusia , berarti melawan nature atau fitrah manusia sebagai makhluk yang paling tinggi dan dimuliakan Allah (QS:17;70) Sebab hakikat syirik sama dengan mitos, adalah pengangkatan sesuatu selain Allah secara tidak benar sehingga memiliki nilai lebih tinggi dari nilai manusia, yang secara a priori menempatkan diri dan harkat serta martabatnya lebih rendah dari obyek yang disyirikan. Tawhid berarti menjadikan Allah sebagai tujuan segala perbuatan. Syirik berarti melepaskan dimensi Ilahiah dari gerak dan prilaku kita. Dalam bahasa yang filosofis syirik adalah.vakum eksistensialis – alienasi manusia dari Tuhannya.
Memutlakan pendapat sendiri sebagai kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat sama saja dengan mengklaim diri sendiri sebagai Tuhan. Prilaku inilah yang melahirkan tiran-tiran di dunia ini – dari tiran kecil dirumah tangga sampai tiran besar di negara. Al-Qur”an menggunakan kata thaghut untuk istilah tiran. Thaghut berasal dari kata thagha, yang berarti melanggar batas, sewenang-wenang, kejam, atau menindas.
Al-Qur”an menyebutkan orang-orang yang memecah belah agamanya menjadi berbagai golongan itu sebagai orang-orang musyrik (QS 30 ; 31-32). Yang dimaksud memecah agama bukanlah tumbuhnya berbagai aliran dalam agama. Karena aliran-aliran adalah suatu kenyataan sejarah yang lahir secara alamiah dari perbedaan latar belakang manusia .Memecah belah agama adalah pemutlakan paham suatu golongan sehingga menimbulkan perpecahan.. Kerugian ummat akibat perpecahan sudah dapat kita ketahui bersama. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa ummat Islam hancur karena perpecahan di kalangan mereka sendiri.

Minuman keras

Rosulullah saw berwasiat : “janganlah meminum minuman keras, karena meminumnya itu akan membuka segala kejelekan (H.R Ibn Majah dan Al-Baihaki) Mustafa Muhamad memberikan komentar atas hadist tersebut : “Minuman keras menyebabkan kemaksiatan., membuat kehilangan akal dan kesadaran lalu melakukan berbagai kemaksiatan, memperaktekan semua dosa , meruntuhkan kehormatan dan mengantarkanya kepada kejahatan dan kedurhakaan.” (Al-Targhib wa Al –Tarhib 3:257)
Dalam dunia modern, alkoholisme sudah disepakati sebagai masalah sosial yang serius. Kita menyadari akan ucapan Rosulullah saw dengan memperhatikan kutipan ini :

Alkohol telah dihubungkan dengan hampir setengah jumlah kematian dan luka-
luka parah yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil tiap tahun , 50 persen dari semua pembunuhan ,40 persen dari perampokan 35 persen dari semua pemerkosaan dan 30 persen dari semua peristiwa bunuh diri. Kira-kira satu dari tiga orang yang di tangkap di Amerika Serikat diakibatkan minuman keras.Kerugian ekonomi yang diakibatkan minuman keras diperkirakan lebih dari 75 miliyar dolar setiap tahun, umumnya berupa kerugian industri karena ketidakhadiran, rendahnya efesiensi kerja, dan kecelakaan serta biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat orang-orang yang kecanduan . Usia rata-rata pecandu alkohol adalah 12 tahun lebih pendek daripada rata-rata usia orang yang tidak minum minuman keras , dan alkohol berada pada peringkat ketiga dari penyebab kematian di Amerika serikat sesudah penyakit jantung dan kangker (statistik ini didasarkan pada US News and World Report April 1995. Setiap tahun terjadi kenaikan 200.000 kasus alkoholisme di Amerika serikat, sehingga angka diatas menjadi lebih tinggi pada tahun 2007 sekarang)

Banyak upaya telah dilakukan untuk menahan alkoholisme dan hampir selalu gagal secara nasional . Hanya dalam negara-negara Islam kasus alkoholisme relatif dapat diatasi.

Perjudian

` Al-Qur”an menyebutkan bahwa minuman keras dan perjudian dipergunakan setan untuk menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara anggota-anggota masyarakat (surah Al-Maidah ayat 91) . James C .Coleman , dalam Abnormal Psycology and Modern melukiskan orang yang tenggelam dalam perjudian :

Walaupun ia menyadari bahwa kemungkinan kalahnya besar dan walaupun kenyataannya ia tidak pernah , atau jarang sekali , mengulangi suksesnya terdahulu , penjudi berat terus saja berjudi dengan penuh semangat , untuk meneruskan judinya , ia sering menghabiskan tabungannya , menelantarkan keluargaanya , tidak membayarkan tagihan dan meminjam uang dari kawan atau perusahaan yang meminjamkan . Akhirnaya ia menulis cek kosong, korupsi atau cara-cara ilegal untuk mendapatkan uang , serta merasa yakin bahwa satu saat nasibnya akan berubah dan ia dapat membayar kembali apa-apa yang sudah diambilnya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Rosten , menunjukan bahwa umumya , penderita penyakit judi mudah tersinggung, cenderung pemarah, dan teralienasi dari teman-temannya . Walhasil orang-orang yang terlibat judi tidak dapat mengendalikan akal sehat dan kehilangan rasa malunya . Dengan begitu, ia mudah terjerumus dalam berbagai tindak kejahatan. Secara mental perjudian mendidik mentalitas jalan pintas , mematikan kreativitas , memasyarakatkan mimpi yang tidak terbatas. Dalam beberapa sistem sosial, perjudian adalah alat untuk memindahkan kekayaan orang miskin ke kantong-kantong orang kaya dalam waktu yang cepat . Dengan demikian, perjudian memperlebar jurang kaya dan miskin , menimbulkan konflik , dan mendorong disintegrasi masyarakat.

Perzinaan

Al-Qur`an menyebut perzinaan sebagai perbuatan keji dan jalan keluar yang paling jelek (Al-Isra `32) . Selain mendatangkan kemurkaan Allah, perzinaan dapat menyebabkan - secara lahir dan gaib – keruntuhan penjagaan Allah dan datangnya bencana. Nabi Muhammad saw bersabda : “ Wahai Ali, dalam perzinaan ada enam bencana, tiga di dunia dan tiga diakherat . Adapun yang di dunia ialah hilangnya kehormatan, cepatnya kebinasaan, dan terputusnya rezeki. Adapun diakherat ialah pemeriksaan yang berat, kemurkaan Allah, dan kekal di neraka.(Al-Bihar 77:8). Ketika Ja”far Al-Shadiq ditanya tentang alasan mengapa diharamkan zina, dia menjawab, “ kareana kerusakan yang ditimbulkannya - yakni hilangnya hubungan waris, terputusnya nasab karena perempuan tidak tahu yang menghamilinya , dan anak tidak tahu siapa bapaknya, siapa keluarganya dan siapa kerabatnya (Al-Bihar 103:368).
Secara ilmiah perzinaan ialah “ hubungan seksual diluar pernikahan” . Ada tiga macam perzinaan : Hubungan seksual premarital, hubungan seksual ekstramarital dan prostitusi. Hubungan seksual premarital adalah “ perzinaan yang dilakukan anak-anak muda sebelum pernikahan” pada masyarakat kita gejala ini sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kebebasan bergaul dan pengaruh media pornografis telah mendorong para remaja untuk melakukan hubungan premarital.
Dewasa ini menunjukan adanya peningkatan jumlah “kecelakaan” yakni hamil sebelum menikah dan hampir dalam setiap kasus yang paling banyak menderita adalah perempuan. Kehamilan yang tidak direncanakan telah mengakibatkan kerusakan pada emosi, pendidikan, hubungan keluarga, keadaan ekonomi, kesehatan dan keturunan.. Dan tidak jarang abortus provocatus menjadi pilihan. “ Dan ketika bayi-bayi yang dibunuh itu ditanya, karena dosa apa mereka harus dibunuh (QS 81:8) .
Di Amerika Serikat, berbagai penelitian membuktikan bahwa hubungan premarital dapat mengurangi ikatan kasih diantara kedua belah pihak, penghambat penyesuaian diri diantara mereka, dan mengantarkan mereka pada kemungkinan menderita penyakit kelamin (venereal diseases) . “Semua penelitian tentang keharmonisan pernikahan sepakat bahwa mereka yang pernikahan tanpa hubungan seksual premarital paling besar kemungkinannya untuk mencapai tingkat keharmonisan keluarga dan paling kecil kemungkinan untuk bercerai, “ tulis Richard Udry dalam The Social Context of Marriage.
Jadi ada hubungan antara tingginya tingkat perceraian dengan hubungan premarital. Hal yang sama berlaku bagi orang-orang yang terlibat dalam hubungan seksual ekstramarital ; yakni , perzinaan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah. . Di Indonesia , dari beberapa penelitian yang dilakukan Naek Tobing , misalnya kelihatan ada kecenderungan naiknya hubungan ekstramarital. Tentu saja secara psikilogis “hubungan gelap atau kekasih gelap” akan merusak orang secara psikologis . Perasaan bersalah karena telah mengkhianati pasangan nikahnya dapat berakumulasi . Tidak jarang hubungan ekstramarital memutuskan pernikahan. Secara moral , kesetiaan, kepercayaan dan kecintaan yang menjadi perekat keluarga – telah dihacurkan . Makin meluas hubungan ekstramarital makin rapuh lembaga pernikahan ; padahal pernikahan yang kukuh adalah landasan kekuatan masyarakat..
Prostitusi yang belakangan ini sudah menjadi bisnis yang “menggiurkan “ - sebanarnya adalah perbudakan kaum perempuan pada zaman modern. Robert D. Lauer dalam Social Problems and the Quality of life menyebutkan bagaimana prostitusi merusak kualitas hidup . Pertama , prostitusi merusak kesehatan . Selain berbagai jenis penyakit kelamin – sejak herpes genitals sampai AIDS - para prostitut sering mendapatkan siksaan fisik dari para langganannya . Untuk melindung dirinya , mereka meminta bantuan para mucikari atau bodyguard . Pada gilirannya , para pelindung itu mirip sebagai tuan dan nyonya yang memperlakukan mereka sebagai budak-budak belian. Kedua , Prostitusi penumpulkan perasaan seksual para pelakunya.. Prostitusi bukan saja merendahkan perempuan tetapi merendahkan seks “ acap kali saya tidak memahami langganan saya , saya tidak mengerti apa yang mereka peroleh, karena saya merasa tidak memberikan apa-apa “ Pengakuan seorang prostitut (dalam kate Millet , women in sexist Sociaty) . Ketiga, karena mereka merasa direndahkan , para prostitut cenderung mengalami gangguan kejiwaan, mudah bunuh diri atau kecanduan narkoba . Dunia prostitusi tidak jarang bergabung dengan dunia kejahatan.

Kezaliman

Kezaliman adalah”perbuatan menindas orang lain” Kezaliman dapat berasal dari orang-orang yang memiliki kekuasaan - finansial atau politikal . Ada sebuah ungkapan bahwa “ kekuasan itu cenderung korup dan kekuasaan yang absolut itu pasti korup “ ..
Kata Ibnu Khaldun, sepanjang sejarah, para pejabat sering menjadikan kemudahan sebagai komoditas, dan komoditas seperti itu tidak pernah habis. Mereka dapat menentukan harga sekehendak mereka..
Apa yang terjadi apabila kezaliman dipertahankan ? Masyarakat hanya kuat bila ada ikatan bathin diantara para anggotanya. Bila ada segelintir orang yang memperoleh kemudahan, dan banyak orang mendapatkan kesulitan , masyarakat berada pada suasana konflik yang disintergratif . Perasaan frustasi yang meluas – karena orang merasa tidak berdaya – dapat melahirkan keresahan sosial . Dalam proses waktu, keresahan sosial ini akan berakumulasi dan meledak menjadi faktor penghancur tatanan yang ada . Tidak jarang kezaliman yang lama runtuh untuk digantikan kezaliman baru.
Kezaliman dalam bentuk apapun merusak sendi –sendi integrasi sosial . Kezaliman mendehumanisasikan anggota masyarakat. Dalam suasana kezholiman, setiap orang berusaha menzalimi orang lain . Orang merasa menjadi manusia yang bermartabat , bila ia menindas orang lain . Kekerasaan kemudian menjadi norma dan kasih sayang menjadi asing . Pada waktu itu, rubuhlah bangsa dan negara. “sesungguhnya telah kami binasakan generasi-generasi sebelum kamu ketika mereka melakukan kezaliman (Yunus 13)


Penutup

Menyembuhkan masyarakat dari dosa tidak lain dari upaya memperbaiki masyarakat : menghilangkan faktor-faktor yang merusak masyarakat akan mengantarkan pada masyarakat ideal yaitu masyarakat yang mampu mewujudkan kehendak Illahi dalam kreasi kemanusiaan. Wallahu a”lam .


Kepustakaan

Al-Qur”an dan terjemahan , Jakarta, 1978 , Departemen Agama RI
Dawan Raharjdo, Insan Kamil , Jakarta 1990 , Rajawali
Jalaludin Rakhmat , Islam Aktual , Bandung 1991 , Mizan
Jalaludin Rakhmat, Rekayasa Sosial, Bandung ,2000 , PT. Remaja Rosdakarya
Nurcholis Madjid, Islam Dokrin dan Peradaban, Jakarta , 1992, Paramadina

Silahkan Download di sini

No comments:

Post a Comment