Home AD

Wednesday, March 21, 2012

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA


-          Teori terbentuknya alam semesta :
  1. Teori Ledakan/ teori dentuman besar/Big –bang theory.
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang sangat besar pula, kemudian meledak dengan sangat hebatnya karena adanya reaksi ini. Massa itu kemudian berserak mengembang  dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu menjadi kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang ini.
  1. Teori Ekspansi dan kontraksi/Teori keadaan tetap
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa ada suatu siklus  dari alam semesta yang dikatakan ekspansi(pengembangan)  yang disebabkan oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen dan kontraksi (penipisan) dengan mengeluarkan panas yang sangat tinggi.
-          Teori terbentuknya galaksi
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi ini belum seperti sekarang , tetapi masih berupa kabus gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan menjadi bulat. Karena gaya beratnya  ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal, massa bagian yang berputar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Bintang-bintang itu mengadakan kontraksi sehingga energi potensialnya dikeluarkan dalam bentuk sinar dan panas, sehingga temperatur dari bintang –bintang itu menjadi turun dan mempunyai bentuk yang tetap seperti sekarang.
Menurut bentuknya galaksi ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Galaksi berbentuk spiral (Glakasi Bima Sakti dan Andromeda)
  2. Galaksi berbentuk Elips
  3. Galaksi berbentuk tak beraturan.



-          Teori terbentuknya Tata Surya
  1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Laplace (1796). Pendapatnya bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas  yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah  dan merupakan cincin yang mengelilingi pusatnya. Pusatnya itu menjadi matahari/bintang. Bagian yang mengililingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi sehingga terbentuk planet-planet dengan satelitnya.
  1. Hipotesis Planettisimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak  dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular, cuma perbedaanya bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus selalu dari  satu badan tetapi bisa dari bintang lain  yang kebetulan lewat  dekan bintang di mana tata surya merupakan bagiannya. Kabur gas dari bintang itu akan tertarik oleh daya tarik matahari kemudian mendingin, setelah mendingin akan menjadi benda-benda kecil yang padat yang disebut planettisimal. Karena daya tarik menarik antara benda itu sendir benda-benda kecil akan menjadi besar dan panas.
  1. Teori Tidal
Dikemukakan oleh James Jean dan Harold Yupiter (1919)
Menurut teori ini planet ini merupakan percikan matahari/tidal. Tidal yang besar ini akan menjadi planet karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.

-          Tata Surya
  1. Batasan /definisi
Tata surya adalah suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan dikelilingi oleh pengikut-pengikutnya, yaitu planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor
a.          Planet adalah  Sebuah benda langit yang tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi matahari dalam garis edar tertentu. Jumlah dalam tata surta ada 9 yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto.
b.         Satelit adalah sebuah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi planet tertentu.
c.          Asteroid adalah Planet-planet kecil/planet minor  yang terdapat pada lintasan diantara planet Mars dan Yupiter.
d.         Komet /bintang berekor adalah benda langit yang sejenis dengan planet , tidak memiliki cahaya, mempunyai gaya gravitasi yang  sangat lemah, selalu mengelilingi  matahari.
e.          Meteor adalah benda langit yang sangat kecil , bergerak megelilingi matahari seperti planet, berada jauh dari bumi    tetapi ketika melintas terlalu dekat ke  bumi dan memasuki atmosfer bumi kita bisa melihatnya  berbentuk jalur cahaya karena bergesek dengan lapisan udara bumi.

  1. Berdasarkan jaraknya terhadap matahari planet dapat kita golongkan menjadi 2 yaitu :
a.       Planet dalam, terdiri atas planet-planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Umumnya memiliki ukuran yang kecil, namun mempunyai massa jenis yang besar, jaraknya lebih dekat ke matahari dibandingkan dengan planet luar.
b.      Planet luar, terdiri atas planet-planet Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Mempunyai ukuran yang sangat besar, massa jenis lebih kecil daripada plane dalam, dan jaraknya lebih jauh ke matahari.

  1. Matahari
-          Merupakan suatu bola gas yang pijar, dengan garis tengah sekitar 864.000 mil
-          Jarak dari bumi  adalah 93.000.000 mil
-          Gaya tariknya sekitar 30 kali gaya tarik bumi
-          Temperatur dipermukaanya adalah sekitar 6.000 o C dan dibagian tengahnya sekitar 25 juta o C


-          Lapisan-lapisan matahari :
  1. Photosfer  adalah lapisan bola matahari bagian dalam, tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini keluar semburan api yang berasal dari ledakan yang ketinggian semburannya bisa mencapai 140.000 mil.
  2. Chromosfer, lapisan luar dari photosfer, berwarna kemerahan, tebal lapisan kira-kira 9.000 mil.
  3. Korona, adalah lapisan paling luar dari matahari, tebalnya kadang-kadang bisa melebihi garis tengah matahari itu sendiri, nampak jelas waktu gerhana matahari.
-          Peranan matahari.
  1. Merupakan sumber sinar dan sumber energi utama bagi bumu maupun kehidupan didalamnya.
  2. Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi dan planet-planet lain sehingga teratur dan tidak saling berbenturan.
  3. Matahari merupakan bintang yang terdekat dengan bumi, sehingga dengan mempelajari matahari secara tidak langsung  kita dapat memahami bintang-bintang yang lain.

  1. Merkurius
Planet yang paling dekat ke matahari , garis tengah 3.000 mil, diperkirakan tidak ada kehidupan di planet ini, waktu rotasi 58,6 hari, waktu berevolusi 88 hari, tidak mempunyai  satelit, berat jenis 5,13.

  1. Venus
Dinamakan bintang kejora, garis tengah 7.700 mil,  waktu rotasi 247 hari, waktu revolusi 225 hari

  1. Bumi
Bagian-bagian bumi :
a.       Centrosfer/inti bumi
b.      Lithosfer/ kulit bumi
Merupakan bagian bumi yang padat, tebalnya kira 20 mil (30.000 mil), merupakan bagian yang paling penting bagi kehidupan manusia, berupa benua dan pulau-pulau tempat tinggal manusia.
c.        Hidrosfer
Merupakan lapisan air, terdiri dari samudera dan lautan.
d.      Atmosfer
Atmosfer dapat dibagi menjadi tiga lapisan yaitu :
1.      Trofosfer
Lapisan udara yang pertama, tebalnya 12 km, terdapat uap air, didalam lapisan terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, misalnya angin, embun, hujan, dan salju.
2.      Stratosfer
Merupakan lapisan atmosfer di atas trofosfer, mulai dari 12 km sampai 80 km dari permukaan laut, didalam stratosfer tenang, tidak ada hujan, terdapat lapisan ozon yang dapat menolak sinar ultraviolet.
3.      Ionosfer
Lapisan atmosfer di atad stratosfer, teblanya 80-800 km dari permukaan laut, mempunyai peranan penting untuk pemantulan gelombang-gelombang radio.
4.       Dissipasifer
Lapisan atmosfer paling luar diatas ionosfer, mulai dari 800 km dari permukaan laut.

  1. Mars
Diduga ada kehidupan di Mars,berdasarkan kenyataan-kenyataan :
a.       Berdasarkanpengamatan teropong dan foto ada semacam kanal yang sangat panjang dan lurus sekali.
b.      Mars nampak diselubungi oleh atmosfer.
c.       Ternyata ada oksigen meskipun jumlahnya relatif lebih sedikit .
Mempunyai 2 buah satelit yaitu phobos dan deimos.

  1. Yupiter
Planet terbesar dari Tata surya, garis tengah 86.600 mil, waktu rotasi 10 jam, atmosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen.
mempunyai 12 buah satelit , dua satelit ukurannya lebih besar dari planet Merkurius itu sendiri.

  1. Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Yupiter, diameter 74.000 mil. Waktu rotasi 10 jam, atmosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen, memiliki 10 buah satelit. Satelit yang terbesar disebut Titan, Mempunyai 1 satelit yang arah geraknya berlawanan dengan 9 satelit yang lainnya yang disebut Phoebe.

  1. Uranus
Waktu rotasi 10 jam 47 menit. Mempunyai 5 buah satelit.

  1. Neptunus
Planet terbesar ketiga, mempunyai 2 buah satelit, waktu revolusi 165 hari, diameter 28.000 mil.

  1. Pluto
Planet terluar dari sistem tata surya kita, tak mempunyai satelit.

I. ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI
Berbagai pendapat tentang asal-usul kehidupan
1.  Aristoteles
     Teorinya yang terkenal  generatio spontanea/abiogenesis
(Bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya/mahluk hidup berasal dari benda mati).
3.      Francesco Redi
Pendapatnya Omne vivum ex ovo (bahwa kehidupan berasal dari telur)
4.      Lazzaro Spalanzani
Pendapatnya Omne ovum ex vivo (bahwa adanya telur harus ada kehidupan sebelumnya)
5.      Louis Pasteur
Pendapatnya Omne vivum ex vivo atau yang terkenal dengan teori biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari hidup juga.
6.      Harold Uray
Bahwa atmosfer bumi pada awalnya kaya dengan gas-gas metana, amoniak, hidrogen dan air. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup.
7.      Stanley Miller
Seorang murid Uray membuat percobaan yang sangat berhasil untuk menguji teori Uray . Ia memasukan gas-gas metana. Amoniak, hidrogen dan air kedalam tabung reaksi kemudian kedalam tabung tersebut dialiri listrik selama 7 hari, ternyata setelah seminggu terbentuk zat  yang setelah diteliti ternyata mengandung  asam-asam amino yang merupakan senyawa dasar dari jasad hidup.

Perbedaan antara mahluk hidup dengan benda mati :
1.      Bentuk dan ukuran
Mahluk hidup mempunyai bentuk ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.
2.      Komposisi kimia
Mahluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu, sedangkan benda mati tidak.
3.      Organisasi
4.      Metabolisme
Pada mahluk hidup terjadi peristiwa metabolisme, sedangkan pada benda mati tidak
5.      Iritabilitas
6.      Reproduksi
Mahluk hidup mempunyai kemampuan untuk bereproduksi, pada benda mati tidak.
7.      Tumbuh dan mempunyai daur hidup.
Mahluk hidup mempunyai, benda mati tidak.


II. SEL
2.l. Sel sebagai pembangun tubuh mahluk hidup
      Pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke dengan mengunakan alat sederhana dapat melihat sel mati yang berbentuk kotak-kotak kecil .
      Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya akan menyusun jaringan, jaringan akan membentuk organ (alat tubuh), organ-organ membentuk sistem organ dan seluruh sistem. Kesatuan fungsional dari masing-masing organ akan membentuk individu. 
( Sel Ü jaringanÜorganÜsistem organÜindividu)

1.2.  Teori sel
a.       Schleiden dan Schwan (sel merupakan kesatuan strukturil  suatu organisme)
b.      Johanes Purkinje (cairan di dalam sel hidup yang merupakan bahan-bahan embrional  didalam sel telur  disebut protoplasma)
c.       Robert Brown (menemukan inti sel  (nukleus)  yang merupakan struktur penting dari sel)
d.      Felix Dujardin (bagian sel yang paling penting  adalah cairannya)
e.       Max Schultze (sel merupakan kesatuan fungsionil kehidupan)
f.       Rudolf Virchow (sel merupakan kesatuan fungsionil kehidupan)
g.      Penemuan akhir abad ke XIX ( sel merupakan kesatuan hereditas , artinya tiap-tiap sifat diturunkan melalui sel)

KLASIFIKASI IKLIM


                Klasifikasi iklim merupakan usaha manusia untuk membeda-bedakan antara keadaan iklim suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Dibagi-bagilah iklim di suatu wilayah, baik wilayah yang sempit (negara) maupun secara global (dunia). Perbedaan dari macam atau kelas iklimnya didsasarkan kepada satu atu beberapa unsur iklim, malah kadang-kadang ditambah dengan karakteristik lainnya seperti vegetasi alami yang muncul di daerah tertentu.
                Dengan menggunakan klasifikasi iklim ini orang dapat mengetahui jenis-jenis tanaman yang cocok di suatu tempat, perencanaan perkebunan, peternakan, pola tanam dan segala aspek kegiatan lainnya.
                Pembagian iklim ini dituangkan dalam simbol-simbol pada iklim, sehingga dengan mudah orang membedakan dan menggunakannya.
                Ada klasifikasi iklim yang meliputi skala dunia yaitu klasifikasi iklim menurut KOPPEN dan klasifikasi iklim menurut THORNTHWAITE.

A.      Klasifikasi Iklim Dunia
1.         KOPPEN
          Koppen membagi iklim dunia ini menjadi 5 zone utama, yaitu :
A.   Iklim Hujan Tropis (Tropical Rainy Climate)
B.    Iklim Kering (Dry Climate)
C.    Iklim Hujan Daerah Sedang (Temperate Rainy Climate)
D.   Iklim DIngin (Cold Snow-Forest Climate)
E.    Iklim Kutub (Polar Climate)
Selanjutnya, setiap zone iklim utama dibagi-bagi berdasrkan suhu dan curah hujan, variasi musimannya dan pengaruhnya terhadap vegetasi alami. Terbentuklah 11 tipe iklim, seperti tertera pada tabel di bawah ini.
Sebelas daerah iklim utama menurt KOPPEN
Keterangan  :  f (feucht) = basah, cukup hujan sepanjang musim
                          w (winter) = musim kering pada “winter”
                          s (summer) = musim kering pada “summer”.
Ada pembagian yang lebih rinci lagi pada klasifikasi iklim Koppen, yaitu pada zone utama C dan D ada tambahan huruf yaitu :
                a = “summer” yang panas
                b = “summer” yang hangat
                c = “summer” pendek yang dingin
                d = “winter” yang sangat dingin (untuk zone D)
Di pegunungan tinggi di daerah lintang pertengahan ditemui zone iklim E (iklim kutub). Simbolnya ETH yaitu iklim tunda karena ketinggian temperaturnya.
                Di daerah beriklim kering (BB dan BS) ditambahkan juga simbol tambahan seperti :
                h = hot (panas)
                k = cool (dingin)
                n = frequent fog (Sering terjadi kabut)
Jadi BWn berarti daerah padang pasir dengan sering terjadi kabut.
2.       THORNTHWAITE
Dasar klasifikasi iklim menurut Thornthwaite adalah presipitasi, suhu dan pernguapan (evaporasi).  Kebutuhan air bagi tanaman bukan hanya tergantung pada jumlah hujan saja tapi berapa air yang hilang karena menguap. Ia menggunakan istila Presipitation Effectiveness (Daya guna presipitasi) nispah P/E menyatakan daya guna presipitasi itu dan disebut juga P-E rasio.
Berdasarkan nila P-E indeks maka Thornthwaite membagi iklim atas 5 daerah kelembaban (humacity province) yakni :

B.      KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA
1.       Klasifikasi Iklim MOHR (1933)
Klasifikasi iklim di Indonesia yang didasrakan curah hujan agaknya di ajukan oleh Mohr pada tahun 1933. Klasifikasi iklim ini didasarkan oleh jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga rata-rata dalam waktu yang lama.
Bulan Basah (BB)  :  Bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi).
Bulan Kering (BK)  :  Bulan dengan curah hujan kurang dari 60 mm (jumlah curah hujan lebih kecil dari jumlah penguapan).
Tahap-tahap penentuan kelas iklim menurut Mohr :
1.       Ambil data curah hujan bulanan dari jangka waktu lama (30 tahun).
2.       Jumlahkan curah hujan pada bulan yang sama selama jangka pengamatan.
3.       Cari curah hujan rata-rata bulanan.
4.       Dari harga rata-rata curah hujan bulan itu pilih BK dan BB nya.
5.       Dari kombinasi BK dan BB itu dapat ditentukan kelas iklimnya.
Klasifikasi Iklim Bohr (1933)
Jadi contoh perhitungan di atas BK=3, BB=6 berarti termasuk kelas iklim III, berarti “daerah dengan masa kering yang sedang”.

2.       Klasifikasi ilim Schmidt-Ferguson (1951)
Klasifikasi iklim di Indonesia menurut Schmidt-Ferguson (1951) didasrkan kepada perbandingan Bulan Kering (BK) dan Bulan Basah (BB).
                Kriteria BK an BB yang digunakan dalam klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson sama dengan kriteria BK dan BB oleh Mohr (1933), namun perbedaan utama yakni dalam cara perhitungan BK dan BB akhir selama jangka waktu data curah hujan itu dihitung.
Bulan Kering  :  Bulan dengan curah hujan lebih kecil dari 60 mm.
Bulan Basah  :  Bulan dengan curah hujan lebih besar dari 100 mm.
Bulan Lembab  :  Bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm.
                Bulan Lembab (BL) tidak dimasukkan dalam urmus penentuan tipe curah hujan (rainfall type) yang dinyatakan dalam nilai Q (quotient Q).
Dari besarnya nilai Q inilah selanjutnya ditentukan tipe curah hujan suatu tempat atau daerah.
Tahap-tahap cara penentuan tipe curah hujan suatu tempat menurut Schmidt-Fergusom, yaitu :
1.       Gunakan data curah hujan dalam jangka waktu 30 tahun.
2.       Dari data curah hujan tiap tahun pilih masing –masing BK dan BB nya.
3.       Jumlahkan masing-masing BK dan BB seluruh tahun dan hitung harga rata-ratanya.
4.       Harga rata-rata BK dan harga rata-rata BB dimasukkan dalam rumus O, yakni :
5.       Lihat tabel atau setigita Schmidt-Ferguson yang berisi kisaran nilai O untuk menentukan tiper curah hujannya.
Tabel Schmidt-Ferguson :
Dari tabel 5-F atau segitiga S-F, maka daerah contoh tersebut di atas termasuk tiper curah hujan D (sedang).
                Tipe curah hujan Schmdit-Ferguson terdiri dari 8 tiper (8 rainfall types). Tiap-tiap tipe mempunyai perbedaan 1,5 BK.  Misalnya : tipe curah hujan A O -1,5 BK (O 0,14), Tipe B mempunyai 1,5-33 BK, tipe C mempunyai 3-4,5 BK dan seterusnya.
                Meskipun dengan klasifikasi ini dapat ditentukan sifat suatu daerah mulai dari kering, lembab dan basah, namun belum cukup memberikan informasi lengkap mengenai potensi pertaniannya, karena kriteria BB hanya disasarkan kepada penguapan (evaporasi).

3.       Klasifikasi iklim menurut Oldeman (1975)
Klasifikasi iklim menurut Oldeman (1975) disebut juga dengan klasifikasi agroklimat. Peta cuaca pertanian ditampilkan sebagai “peta agroklimat” atau Atroclimatic map.  Klasifikasi iklim ini terutama ditujukan kepada komoditi pertanian tanaman makanan utama seprti padi, jagung, kedelai dan tanaman palawija lainnya.
                Karena penggunaan air bagi tanaman-tanaman utama merupakan hal yang penting di lahan tadah hujan, maka dnegna data curah hujan dlam jangka lama, peta agroklimat ddidasarkan pada periode kering. Curah hujan melebihi 200 mm sebulan dianggap cukup untuk padi sawah, sedangkan curah hujan paling sedikit 100 mm per bula diperlukan untuk bertanam di lahan kering.
                Dasar klasifikasi agroklimat ini ialah kriteria Bulan Basah dan Bulan Kering.
Bulan Basah (BB)  :  Bulan dengan curah hujan sama atau lebih besar dari 200 mm.
Bulan Kering (BK)  :  Bulan dengan curah hujan lebih kecil dari 100 mm.
Kriteria penentuan ??? ini didasarkan pada besarnya evapotranspirasi, ???air melalui tanah dan tajuk tanman.  Evapotranspirasi dianggap sebagai banyaknya air yang dibutuhkan oleh tanaman.
                Dalam klasifikasi agroklimat ini maka pembagian zone agroklimat didsasrkan pada seberan BB berturutan dan kombinasi BB dan BK.
1.        Berdasarkan BB
Suatu BB didefinisikan sebagai bulan dengan cukup air utnuk pertanaman padi sawah, yakni paling sedikit 200 mm curah hujannya.  Meskipun umur tanaman padai ditentukan oleh varietasnya, periode dengan 5 BB berturutan dianggap optimal untuk satu pertanaman padi sawah.  Apabila terdapat periode lebih dari 9 BB berturutan petani dapat bertanam padi 2 kali.  Namun bila BB kurang dari 3 bulan berturutan, tanaman padi mengandung resiko gagal kecual ada pengairan.
2.       Berdasarkan BB dan BK :
Pembagian Zone agroklimat selanjutnya didasrkan pula pada jumlah BK berturutan.  Bulan Kering mempunyai curah hujan kurang dari 100 mm.  Bila terdapat kurang dari 2 BK dalam setahun, petani dengan mudah dapat mangatasi kelangkaan air hujan, sebab pada umumnya masih terdapat cukup air dalam tanah untuk kebutuhan air tanaman.  Bila terdapat 2-4 BK rencana pola tanam harus hati-hati apabila ingin bertanam sepanjang tahun.  Suatu periode 5-6 BK berturutan dianggap terlalu lama bila tidak ada irigasi bagi tanaman.  Apabila bila periode kering melebihi 6 bulan, maka kemungkinan gagalnya tanaman makin besar.

KLIMOGRAM


                Klimogram adalah suatu grafik atau gambar tentang iklim suatu tempat. Cara ini adalah suatu cara yang sederhana dan mudah untuk melihat dan membaca iklim suatu tempat. Dengan begitu dapatlah dibandingkan perbedaan dan kesamaan antara iklim suatu tempat dengan iklim tempt lainnya.
                Cara penggambarannya yaitu dengan menuangkan (plotting) satu atau dua unsur iklim pada suatu sistem salib sumbu.
·         Satu  unsur iklim
Unsur iklim tunggal dapat berupa curah hujan, suhu, RH, dll. Dapat digambarkan dalam bentuk grafik bisa atau histogram.

·         Dua unsur iklim
Unsur iklim yang paling banyak untuk menggambarkan klimogram suatu tempat adalah suhu dan presipitasi. Unsur-unsur iklim ini merupakan unsur yang sangat besar peranannya bagi tumbuhan.
Caranya :
1.       Ambil harga normal dari suhu dan presipitasi (rata-rata 30 tahun).
2.       Masing-masing suhu dan presipitasi digambarkan pada sistem salib sumbu pada bulan yang sama.
3.       Titik-titik pertemuan itu menghubungkan dari bulan Januari sampai Desember secara berurutan.
Dari klimogram di atas terlihat bahwa fluktuasi suhu dalam setahun kecil, tetapi variasi hujannya besar. Perbedaan antara bulan terkering dan bulan terbasah sangat besar. Bentuk klimogramnya kira-kira lonjong dan horisontal (sumbu X sebagai presipitasi dan sumbu Y sebagai suhu). Bentuk seperti ini umumnya terdapat di daerah tropis. Di daerah beriklim sedang (temperate) bentuk klimogram umumnya lonjong dan vertikal.
                Dalam bidang pertanian, kehutanan dan peternakan penggunaan klimogram ini umumnya ditujukan untuk memindahkan tanaman ataupun hewan ternak. Dengan menggambarkan klimogram kedua tempat, dapat diketahui kesamaan dan kelainan iklimnya, yaitu setelah kedua klimogtam tindihkan satu sama lain.
                Perpindahan suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lain yang agak berbeda iklimnya akan mengalami proses aklimatisasi, yaitu penyesuaian organisme itu terhadap iklim di tempat baru. Tidak ada perubahan organ atau bagian dari organisme tersebut dalam aklimatisasi. Akan tetapi adaptasi biasanya ada sedikit perubahan pada organ atau bagian organ.