Home AD

Wednesday, March 21, 2012

KHOTBAH JUM'AT : BERJUANGLAH DEMI KEMULIAN ISLAM


الحمدلله فا طرالسّموت والارض, يزيد فى الخلق ما يشآء انّ الله على كلّ شئ قدير, اشهد ان لااله الاّالله وحده لاشريك له واشهد انّ محمّدا عبده ورسو له, اللهمّ فصلّ وسلّم وبارك علىمحمّد وعلى اله وصحبه وسلّم تسليما كثيرا, اماّ بعد فيا ايّها المسلمون الكرام ,عبا دالله اتّق الله وطا عته لعلّكم تتقون  
Hadirin sidang jum’ah rohimakumullah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. karena berkenannyalah kita sampai saat ini masih mampu melaksanakan salah satu kewajibanNya yang telah disyari'atkan melalui Rasullah Muhammad Saw.yaitu melaksanakan salat lima Waktu dan salat Jum'at pada siang hari ini. Semoga teman-teman dan saudara-saudara kita yang belum mampu melaksanakan hal yang sama  ini segera diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat melaksanaknnya.
Disamping itu, khatib perlu juga untuk saling mengingatkan kepada para jama'ah untuk senantiasa meningkatakan iman dan taqwa. Peningkatan dalam artian selalu berusaha melaksanakan segala titah dan perintah Allah Swt. dan meninggalkan segala larangan-Nya, sesuai dengan kapasistas kemampuan kita .
Uraian mengenai perintah untuk dapat lebih meningkatkan taqwa kepada Allah, yang diwasiatkan dalam khutbah kita hari ini, diawali dengan sebagian dari firman Allah dalam surah Annisa, ayat 95
فضّل الله المجهدين باموا لهم وانفسهم على القعدين درجة, وكلاّ وعدالله الحسنى وفضّل الله المجهدين على القعدين اجرا عظيما
Allah melebihkan orang2 yg berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang2 yang duduk (diam) yaitu satu derajat. Kepada masing2 mereka, Allah menjanjikan pahala yg baik (syurga) dan Allah melebihkan orang2 yg berjihad atas orang yg duduk (diam) dengan pahala yg besar.

Derajat yang tinggi dan pahala yang besar dari Allah itu menurut firman- Nya dalam
Alqur’an surah Annisa 95 tadi tidak pernah dinikmati dan dianugerahkan kepada orang yang hanya berdiam diri, yg udzur atau yang hanya duduk2 saja dalam berjihad atau berjuang di jalan Allah, apakah ia berjuang dengan hanya menafkahkan hartanya, tenaganya atau mengorbankan jiwanya menjadi syahid di jalan Allah.
Selama hayat masih dikandung badan, dan selama dunia ini belum kiamat Allah menguji kita semua dengan perkara jihad ini terbentang di hadapan kita yg memerlukan eksistensinya, ini dimaksudkan agar ada pembeda tentang kualitas manusia dihadapan- Nya kelak di yaumil hisab.
Oleh karena itu pesan taqwa senantiasa diturunkan agar sebagai orang yg beriman tidak boleh pasif, bahkan lemah terhadap segala gejala, atau fenomena kehidupan ummat atau masyarakat yg tidak sesuai dengan tatanan serta tuntunan agama Allah dan rasul-Nya.
 
Sebagai ilustrasi dari perbedaan kualitas ummat di akhir zaman seperti sekarang ini dengan kondisi ummat muslimin di masa2 awal perjuangan tegaknya pemerintahan Islam yg dipimpin rasululloh SAW.

Para hadirin yg dimuliakan Allah,

Pada tahun kedelapan hijrah Nabi Muhammad SAW memerintahkan sekitar 3.000 orang pasukannya untuk melakukan ekspedisi ke Basra (negeri Syam) yang masih di bawah kekuasaan kaisar Hiraklius, Romawi. Rasululloh memutuskan untuk mengirim pasukan itu, setelah penguasa Basra, Syuhrabil bin Amru menganiaya dan memenggal kepala Harist bin Umair yang membawa pesan perdamaian dari rasululloh. Ekspedisi itu dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, sebelum pasukan berangkat Nabi memberikan pesan :
ان اصيب فجعفربن ابى طا لب على النّاس, فان اصيب جعفر, فعبد الله بن الرّوا حه     
Jika Zaid bin Haritsah gugur, Ja’far bin Abi Thalib sebagai gantinya yang akan memegang tampuk pimpinan, dan jika Ja’far bin Abi Thalib gugur  ia diganti oleh Abdullah bin Rawahah.

Sayangnya berita keberangkatan ekspedisi ini diketahui oleh Syahrabil penguasa Hiraklius di Syam, akibatnya lebih dari 100.000 pasukan Romawi, Yuani dan Arab yg dipimpin Theodorus menghadang 3.000 pasukan muslim. Ketika mendengar penghadangan ini Zaid pun mengadakan musyawarah di Ma’an, ada yang mengusulkan agar hal ini dilaporkan kepada Nabi Muhammad untuk kemudian menunggu instruksi dari Madinah. Hampir saja usul itu diterima, tiba Abdullah bin Rawahah mengatakan :
“ Kita tidak pernah berperang mengandalkan bilangan dan kekuatan, tetapi berdasarkan kebenaran agama ini. Dan kita hanya punya dua alternatif : Menang  atau gugur sebagai syahid”.عش كريما أو مت شهيدا
Maka terjadilah peperangan yang tidak seimbang 3.000 lawan 100.000, 3 orang kaum muslimin melawan 100 orang musuh di Mu’tah kini wilayah Yordania. Bendera Nabi dibawa oleh panglima Zaid bin Haritsah di tangan kiri dan pedang di tangan kanan, Zaid yakin kematiannya sudah tak terelakkan lagi, tapi justru mati disini berarti syahid.

Para hadirin sidang Jum’ah r.a.

Setelah pasukan muslim bertempur habis2an, ketika belasan pedang menebas tubuh Zaid dan beliau  gugur, Ja’far bin Abi Thalib langsung menyerbu pasukan musuh dan merebut bendera Nabi, ketika tangan kanannya yang memegang bendera Nabi terpotong ia pun mengambil bendera itu dengan tangan kirinya. Dan ketika kedua tangannya terpotong dipeluknya bendera itu dengan kedua pangkal lengannya hingga ia gugur sebagai syahid. Kemudian bendera itu diambil oleh Abdullah bin Rawahah, tapi sayangnya sebentar ia agak ragu ketika menghadapi musuh, sekalipun akhirnya beliau tewas juga sebagai syahid.
Nabi Muhammad SAW terharu ketika mendapat laporan peristiwa heroik yg mengakibatkan gugurnya 3 sahabatnya yg terbaik itu, beliau mengatakan :
“ Aku melihat Zaid dan Ja’far seperti mimpi orang yang sedang tidur ditempatkan di surga di atas ranjang emas, lalu saya lihat, lanjut rasululloh ranjang Abdullah bin Rawahah agak miring dari ranjang kedua rekannya itu. Ketika ditanya oleh para sahabat kenapa demikian, Nabi pun menjawab Karena Zaid dan Ja’far terus maju, tapi Abdulah agak ragu, sekalipun ia kemudian terus maju”.

Hadirin yang mulia.

Dari kisah ini kita mendapat teladan bahwa dalam berjuang, seorang mukmin tidak dibenarkan untuk ragu2. Apalagi demi membela panji Allah dan Tanah Air, lebih2 sekarang ini saat ummat
Islam makin dihadapkan pada berbagai tantangan, yang berupa krisis politik, ekonomi, krisis akhlak dan krisis kepercayaan. Seorang muslim tidak boleh ragu2 apalagi sampai mandeg dalam berjuang untuk mewujudkan tatanan masyarakat madani di era reformasi ini.    
Tetapi disamping itu perlu juga kita mengadakan introspeksi kenapa selama ini para pemimpin Islam begitu mudah dipecah belah dan saling bertengkar satu sama lain, untuk sebuah kekuasaan, pangkat, uang dan kesombongan. Mudah2an pernyataan saya ini keliru, seolah2 mereka sudah tidak menghiraukan peringatan Allah dan tuntunan rasululloh yang mengajarkan agar kita bersatu dan jangan berpecah belah “wa’tashimu bikhablillahi jami’a, wala tafarroqu”.

Bukankah lebih baik para pemimpin kita menyatukan misi dan visi untuk membangun kembali tatanan bangsa dan negara yang tengah porak poranda ini dengan sesuatu yang bisa mensejahterakan rakyat, rasa aman dan tenteram dengan tegaknya konstitusi yang bernuansa Islam atau sekurang2nya ajaran Islam sebagai rakhmatan lil alamin. Jihad kita lakukan dengan harta dan kalau perlu jiwa untuk menghambat pengaruh faham yg bertentangan dengan ajaran Allah dan rasul-Nya.

Kita harus waspadai keterbukaan yang sedang ngetren sekarang ini, keterbukaan untuk mengkrikit, mengeluarkan keinginan kelompoknya, meskipun bertentangan dengan tuntunan agama. Keterbukaan yang tanpa rambu-rambu yang telah merasuki simpul2 kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yang menyebabkan timbul rasa curiga satu sama lain dan menimbulkan perpecahan dan lemahnya perjuangan ummat Islam    Oleh karena itu tidak heran jika sampai Nabi SAW sendiri begitu khawatir akan keadaan ummatnya di masa depan. Kata beliau : Kamu menjadi lemah bukan karena jumlahmu sedikit, tapi karena kamu terpecah belah sehingga seperti buih di lautan.
Bagian akhir dari khutbah kita hari ini,  dengan merujuk kepada firman Allah mengenai kewajiban untuk berjihad dengan harta, benda dan nyawa, serta keteladanan para sahabat yang telah mati sebagai syuhada’ demi tegaknya agama Allah yang senantiasa berjuang tidak pernah ragu itu dapat menjadi
panutan kita bersama : Asyidda’u ‘alal kuffar, rukhama’u bainahum (mereka itu orang2 yg bersama Muhammad itu keras terhadap orang2 kafir dan kasih sayang lemah lembut terhadap sesama muslim).
Kita berlindung kepada Allah dari perbuatan orang yang dungu, bebal sebagai munafiq seperti firman Allah dalam surah Attaubah : 126

اولا يرون انّهم يفتنون في كلّ عا م مرّة اومرّتين ثمّ لا يتوبون ولاهم يذّكّرون
 Tidaklah mereka menyadari bahwasanya mereka setiap tahun dicoba, diuji satu kali atau dua kali, kemudian mereka tidak mau bertobat dan mereka juga tidak mau mengambil manfaat dari peringatan itu.
  
Semoga khutbah kita hari ini  menjadi renungan agar kekeliruan2 kita di masa lalu tidak terulang kembali dengan memperhatikan sabda rasululloh :
                                                                    لايلدع المؤمن من حجر واحد مرّتين
Orang yang beriman itu tidak akan tersengat atau terperosok dalam satu lubang untuk kedua kali.
Semoga Allah selalu membimbing kita ke arah yang di ridloi-Nya, arah yang tidak akan menyesatkan kita semua, sebab di jalan itu kita akan memperoleh kenikmatan dan kemenangan.
بارك الله لى ولكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم, وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم.

KHOTBAH : AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR SEORANG POLISI


َالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَمَرَناَ أنْ نَدْعُوَ إِلَىالْخَيْرِ وَنَجْتَنِبَ عَنِ الشَّرِّ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ , وَأشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيْدِنَا مُحّمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تبَِعَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
        اَمَّا بَعْدُفَاؤُصَيْنِى نَفْسِى وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى الله, اِتَّقُوْاللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ َتمُوْتُوْنَ ِالاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى اْلقُرْآن ِاْلكَرِيْم اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم  وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةً يَدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاُولـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Ma'asyirol muslimin yang berbahagia.

Mengawali Khutbah kali ini sudah sewajarnya kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan yang Maha Besar, yang senantiasa melimpahkan taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga kita mampu melaksanakan shalat Jum'at yang Insya Allah sebentar lagi akan kita laksanakan. Dan dengan sendirinya mudah-mudahan kita semakin memantapkan hati dan niat dalam setiap langkah ,  dan setiap tarikan nafas kita, untuk bertaqwa dan berikhtiar menyempurnakan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.

ِإتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحْـَسَنةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ – عَنْ اَبِى ذَرٍّ (رواه الطبرانى)
Artinya Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, ikutilah perbuatan
            buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu menghapusnya,
            dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik. (HR Thabrany )

Semoga shalawat dan salam senantiasa dan selalu tercurah untuk Nabi Kita Muahammad Saw, yang telah memberikan Uswatu Hasanah,contoh tauladan baik buat kita pada setiap kondisi dan keadaan.Mudah-mudahan kita termasuk orang yang diberi kemampuan untuk mengikuti sepak terjang perjuangan Rasulallah Saw,  sehingga bertambah waktu, tambah pula

peningkatan qualitas iman kita, tambah pula amal sholeh kita dan tambah pula pengabdian kita untuk bangsa dan negara.

Hadirin Jama'ah jumat Rohimakumullah.

Dalam kaitan peningkatan Taqwa kita kepada Allah SWT, mari kita perhatikan sebuah Sabda Rasul ketika ditanya oleh seorang Shahabat tentang manusia yang paling baik menurut Rasulallah. Beliau bersabda :

آمُرَهُمْ باِلْمَعْرُوفِ وَأنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاَتْقَاهُمْ للهِ وَأًَوْصَلَهُمْ لِلَّرحْمِ
Yaitu :
  1. Yang paling rajin mengajak kepada kebaikan.
  2. Yang paling giat mencegah kemunkaran
  3. Yang paling taqwa kepada Allah SWT
  4. Dan yang paling komunikatif menjalin silaturrahmi.

Itulah keriteria manusia yang paling baik menurut Rasulallah SAW.
Empat prilaku yang tercantum dalam hadis Nabi itu, merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan  bagi setiap individu muslim dan itu harus dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya. Seorang Polisi yang muslim wajib memiliki empat criteria tersebut, bila ingin menjadi polisi terbaik di lingkungannya.
Dia harus mau mengajak kepada hal-hal yang baik kepada sesama muslim ataupun kepada bukan muslim. Begitu juga kemunkaran wajib dicegah olehnya. Dan itu bisa dilakukan dengan jalur taqwa kepada Allah Swt dan melalui jalinan komuniaksi dengan sesama manusia.
Karena itulah dalam sabdanya yang lain dikatakan :

       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَالْيُغَيَّرْ هُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسَْطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ. رواه مسلم
Barangsiapa diantara kamu melihat kemunkaran, maka ubahlah dengan tangan,  jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu,maka dengan hatinya, dan yang demikian merupakan selemah-lemahnya iman. HR Muslim

Begitu pentingnya upaya mengajak kebaikan dan mengikis kemunkaran harus dilaksanakan. Sehingga seakan-akan tiga langkah tersebut merupakan batas iman seseorang. Artinya, tinggi rendahnya iman seseorang itu tergantung seberapa jauh dia mampu mencegah kemunkaran. Apakah dia mampu menggunakan tangannya, atau dengan bahasa lain- dengan kekuasaannya  untuk memberantas kemunkaran. Atau kalau tidak, mampukah dia mengentaskan kemunkaran dengan pengetahuannya, dengan dakwahnya. Atau setidaknya, bisakah dia menghindarkan diri dari kemunkaran melalui munajatnya kepada Allah.
Bahkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzy, Rasulallah lebih tandas lagi memerintahkan umatnya untuk menegakkan ma’ruf dan mencegah kemunkaran dengan Sabda beliau :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَتَأْمُرَنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكُنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ عِنْدِهِ, ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ.
Demi zat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, hendaklah kamu menyuruh kepada kema’rufan dan mencegah dari kemunkaran, atau Allah menyegerakan pengiriman siksa dari sisi-Nya, kemudian kamu berdoa kepada-Nya, lalu dia tidak memperkenankan doamu.
  
Hadirin Rohimakumullah
Kewajiban menyampaikan dakwah  amar ma’ruf nahy munkar  tidak hanya oleh Kiayi, Ustadz atau mubaligh saja. Tapi wajib juga  disampaikan oleh kelompok orang tertentu; seperti : Polisi umpamanya,  yang mengerti kandungan hukum, memahami hukum agama dan norma akhlakul karimah. Karena itulah Allah berfirman :

فَلََوْلاَ نَفَرَمِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

Artinya : Maka hedaklah ada diantara kamu sekelompok orang yang mempelajari agama, agar  mereka dapat memperingati kaumnya ketika mereka kembali, mudah-mudahan mereka  takut.( QS 9 : 122 )

Itulah sebabnya di setiap kelompok kehidupan diperlukan adanya insan-insan penganjur kebaikan pencegah kemunkaran. Mau mengajak kepada hal-hal kebaikan dan mampu mencegah terjadinya kemunkaran.
Untuk terlaksananya tugas mulia ini maka diperlukan beberapa persyaratan. Antara lain :

Pertama : Mengerti ilmu Al-Qur’an dan al-Hadist, Menguasai Sejarah Nabi SAW  dan Kisah Khulafaurrosidin
Kedua : Mengetahui kondisi keadaan orang yang menerima anjuran , mengetahui kebiasaannya, kadar pengetahuannya, dan kondisi-kondisi lainnya.Khootibinnasa ala qadri uqulihim. Ajaklah mereka untuk berbicara sesuai dengan tingkat pemikiran mereka.
Ketiga   : Mampu menyampaikan anjurannya dengan bahasa yang dimengerti oleh ummat.
Keempat: Memiliki pengetahuan tentang perbandingan agama, tentang faham-faham yang ada di masyarakat.

Hadirin yang berbahagia.
Akhirnya hanya kepada Allahlah tumpuan dan harapan kita, dialah yang akan melimpahkan Rahmat Karunia kepada kita sekalian.Semoga Allah menjadikan kita menjadi mausia yang paripurna dan dapat melaksanakan semua tugas kewajibannya. Melakukan ‘amar ma’ruf nahyi munkar  di lingkungan tempat kita berpijak. Amien.

بَارَكَ اللهُ لىِ وَلَكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَْكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إَنَّـهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

TEKNIK PEMBUATAN BOKASI


Pada tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms untuk praktek pertanian alami. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman.  Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
-          memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
-          memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
-          meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
-          menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
-          meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk

Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang.  Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. 

Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.  Hal ini seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam mengatasinya secara bijak.
  
Untuk dapat mengatasi hal tersebut, pada tahun anggaran 2003 ini Pemda Kabupaten  Pandeglang secara khusus mengalokasikan dananya melalui Proyek Peningkatan Produksi Padi Palawija dan Sayuran.  Pada kegiatan Proyek ini terdapat pertemuan teknis yang berisikan materi pengaruh penggunaan pupuk bokashi terhadap produksi padi palawija dan sayuran, dan materi tehnik pembuatan bokashi.  Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di lapangan.

Manfaat Bokashi
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani.  Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.

Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini.  Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, sampah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. 

Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat.  Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.

Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi
a.    Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang
-         Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
Pupuk kandang
=
300 kg
2.
Dedak
=
  50 kg
3.
Sekam padi
=
150 kg
4.
Gula yang telah dicairkan
=
200 ml
5.
EM-4
=
500 ml
6.
Air secukupnya



-         Cara Pembuatannya :
1.    Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2.    Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3.    Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4.    Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5.    Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6.    Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7.    Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari  500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8.    Kemudian tutp kembali dengan karung goni
9.    Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik

b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi
-         Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
Jerami padi yang telah dihaluskan
=
500 kg
2.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
300 kg
3.
Dedak halus
=
100 kg
4.
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
=
100 kg
5.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
6.
EM-4
=
1 liter
7.
Air secukupnya



-         Cara Pembuatannya:
Membuat larutan gula dan EM-4
1.    Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2.    Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3.    Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.

Membuat pupuk bokashi
1.    Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata
2.    Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3.    Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4.    Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5.    Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6.    Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
7.    Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
8.    Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

c. Pembuatan Bokashi Cair
-         Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter bokashi cair :
1.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
30 kg
2.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
3.
EM-4
=
1 liter
4.
Air secukupnya



-         Cara Pembuatannya:
1.    Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya
2.    Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan cara mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter
3.    Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam drum, kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata
4.    Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga ersatu dengan larutan tadi
5.    Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian aduksampai rata dan tutup rapat-rapat

6.    Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari.  Cara pengadukan setiap hari cukup lima putaran saja.  Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali
7.    Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.

Catatan:
*  Bila tidak ada molase, setiap macam gula dapat digunakan sebagai penggantinya.  Beberapa bahan pengganti tersebut adalah nira tebu gula, sari (juice) buah-buahan,dan air buangan industri alkohol

*  Jumah kandungan air adalah merupakan petunjuk.  Jumlah air yang perluditambahkan tergantung pada kandungan air bahan yang digunakan.  Jumlah air yang paling sesuai adalah jumlah air yang diperlukan membuat bahan-bahan basah tetapi tidak sampai berlebihan dan terbuang.

Penggunaan Pupuk Bokashi untuk Padi, Palawija dan Sayuran

Bahan bokashi sangat banyak terdapat di sekitar lahan pertanian, seperti misalny jerami, pupuk kandang, rumput, pupuk hijau, sekam padi, sebuk gergaji, dan lain-lain.
Semua bahan organik yang akan difermentasi oleh mikroorganisme frmentasi dalam kondisi semi anaerobik pada suhu 40-500 C.  Hasil fermentasi bahan organik berupa senyawa organik mudah diserap oleh perakaran tanaman.

a.    Cara penggunaan secara umum :
-          3-4 genggam bokasi (150-200 gram) untuk setiap mtr persegi tanah disebar marata diatas permukaan tanah.  Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
-          Untuk mencampurkan bokashi ke dalam tanah, tanah perlu dicangkul/bajak. Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.  Pada  tanah sawah pemberian bokashi dilakukan sebelum pembajakan tanah.
-          Biarkan bokashi selama seminggu, setelah itu baru bibit ditanam.
-          Untuk tanaman buah-buahan, bokasi diebar merata dipermukaan tanah/perakaran tanaman dan siramkan 3-4 cc EM-4 perliter air setiap minggu sekali.
b.    Cara penggunaan secara khusus :
-          Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian juga banyak digunakan pada tanah swahkarena ketersediaan bahan yang cukup.
-          Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang  baik dipakai untuk pembibitan/ menanam bibit yang masih kecil.
-          Bokashi expres baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur dan buah-buahan.