Home AD

Thursday, March 22, 2012

Matematika Dasar Sedekah Bag.1


Oleh : Ust. Yusuf Mansur

Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 – 1 = 19

Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?

Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.

Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.

Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.

Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak

Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.

Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:

Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:

10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah.

Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.

Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara.

Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.

Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal.

Kepada Allah juga semuanya berpulang.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat "mukhlishiina lahuddien", derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.

MENGENALI TYPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEORANG PEMIMPIN

Umumnya kekuasaan meliputi sifat-sifat yang berhubungan dengan orang dan posisi yang didudukinya, yang merupakan dasar kekuatan bagi pemimpin untuk dapat mempengaruhi orang lain (karyawan/bawahan). Dalam manajemen, kekuasaan meliputii kemampuan seseorang mendapatkan sumber daya serta menggerakan sumber daya yang tersedia untuk dapat mencapai tujuan.
Setiap manusia lahir dibekali oleh sikap dan karakter masing-masing, hal ini yang membedakan menusia dengan mahluk lainnya. Dari latar belakang ini melahirkan tipe dan gaya tertentu dari seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi  yang satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini terjadi karena perbedaan situasi dan bawahan yang di hadapi.

Menurut George Terry alih bahasa Sukarna (1992:86) mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan yaitu :
1.      Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)  
Dalam tipe ini pemimpin mengadakan hubungan langsung dengan bawahannya, sehingga timbul hubungan pribadi yang intim.
2.   Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin tidak mengadakan hubungan langsung dengan para bawahannya sehingga antara atasan dan bawahan tidak timbul kontak pribadi. Hubungan antara pimpinan dengan bawahannya melalui planning dan instruksi-instruksi tertulis.
3.   Kepemimpinan Otoriter (Auothorotarian Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin memperlakukan bawahannya dengan sewenang-wenang, karena menganggap dirinya paling berkuasa.  Para bawahan dalam melakukan pekerjaannya bukan karena rasa tanggung jawab melainkan karena rasa takut.
4.   Kepemimpinan Kebapakan (Paternal Leadership)
Dalam tipe ini para bawahan tidak berani mengambil keputusan sendiri, segala sesuatu yang sulit selalu diserahkan kepada bapak untuk menyelesaikannya. Dengan demikian bapak banyak pekerjaanya, yaitu ikut serta menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anak buahnya.
5.   Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin selalu mengadakan musyawarah dengan para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sukar, sehingga para bawahan merasa dihargai  pemikiran dan pendapatnya serta mempunyai pengalaman yang baik.

Kartini Kartono (1992:69), menggolongkan tipe-tipe kepemimpinan yaitu :
1.      Tipe Kharismatis   
Tipe kepemimpinan kharismatis ini memiliki kekuatan daya tarik yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin kharismatis adalah seseorang yang di kagumi, dia banyak memiliki inspirasi, keberanian dan berkeyakinan teguh pada pendiriannya.
2.   Tipe Pathernalistis
Yaitu tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut :
a.       Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang/tidak belum dewasa.
b.      Dia bersikap terlalu melindungi (over protective)
c.       Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk  mengambil keputusan sendiri.
d.      Tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahannya untuk berinisiatif.
e.   Tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas.
3.      Tipe Militeristis
Hendaknya diperhatikan bahwa tipe kepemimpinan militeristis ini berbeda sekali dengan seorang pemimpin organisasi militer. Adapun sifat-sifat pemimpin militeristis antara lain :
a.       Lebih banyak menggunakan sistem peritah/komando terhadap bawahannya.
b.      Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahannya.
c.       Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.
d.      Tidak menghendaki saran dan kritik dari bawahannya.
e.       Komunikasi  berlangsung hanya searah saja.
4.      Tipe Otokratis
Otokrat berasal dari kata Autos artinya sendiri atau kratos yang artinya kekuatan. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya dan tidak pernah diberikan informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang ingin dilakukan. Sikap dan prinsipnya ketat dan kaku. Prinsip yang dipegangnya selama ini merupakan sesuatu yang harus dipatuhi bawahannya.
5.      Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan Laissez Faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin sebab dia memberikan kelompoknya berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya. Pada hakeketnya tipe pemimpin seperti ini tidak akan mampu untuk membimbing dan membina bawahannya kearah kemajuan organisasi.
6.      Tipe Populistis
Profesor Peter Worsley dalam bukunya “The Third World” mendefinisikan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan (kembali) nasionalisme.
7.      Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis ini memberikan bimbingan yang efisien kepada pengikutnya sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan, dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan kerja sama yang baik.

Dari uraian di atas kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, termasuk type dan gaya kepemimpinan yang mana pemimpin kita sekarang ini ?
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.


Daftar Pustaka

Kartini Kartono, 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan. Penerbit CV. Rajawali,  Jakarta.

Terry. George. R., 1992. Dasar–Dasar Manajemen. Cetakan ke lima. Bumi Aksara, Jakarta.



KHUTBAH JUM'AT : BERPERANLAH SESUAI DENGAN BIDANGNYA


      الحمد لله الخالق الموجود أشهد أن لا اله الا الله المعبود وأشهد ان محمدا عبده ورسوله, اللهم صل وسلم على خير الخلق المحمود وعلى آله وصحبه ومن تبعهم إلى دار الخلود.
 أما بعد. فاوصينى نفسى وإياكم -اتقوا الله, اتقوا الله فيما امر واجتنبوا فيما نهى عنه وحذر.

Hadirin Rohimakumullah

Mengawali khutbah pada kesempatan ini, saya mengajak para hadirin untuk bersama-sama mensyukuri nikmat Allah yang saat sekarang ini amat kita rasakan, bahkan kita sangat mengagumi kebesaran Allah, bahwa pada kenyataannya Islam menjadi pengendali di negara kesatuan Republik Indonesia ini.
Semoga jerih payah kita dan saudara-saudara kita, baik langsung ataupun tidak langsung, ataupun juga karya nyata lainnya selama sepekan ini merupakan bagian dari usaha kita meningkatkan kualitas Taqwa kita
Pada khutbah Jum’ah kali ini, selain khatib mengajak untuk bersyukur atas nikmat yang selama ini kita rasakan;  juga mengajak kita semua untuk selalu menyerahkan segala urusan yang kita hadapi  hanya kepada Allah semata.
Seperti yang dipesankan Allah lewat firman-Nya :
يأ يّها الّذين امنوااذكروا نعمة الله عليكم اذ همّ قوم ان يبسطوا اليكم ايديهم فكفّ ايد يهم عنكم, واتّقوا الله وعلى الله فليتوكّل المؤمنون
“Hai orang-orang yang beriman iangatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepada mu,di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepada mu ( untuk berbuat jahat ), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu, Dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal”. ( QS.5 : 11 )

Selain itu, khutbah pada kali ini juga memuat pesan moral selaku muslim dalam menyikapi masalah kenegaraan yang sedang aktual dan tengah menjadi kegalauan, kegusaran beberapa kelompok terutama dengan adanya rencana kenaikan BBM nanti.

 Sementara persoalan2 bangsa secara keseluruhan sebagai akibat dari ketidak beresan dan krisis di masa lalu masih tampak carut marut dengan berbagai masalah yang luar biasa kompleknya. Namun ibarat seorang dokter yang hanya dapat memberikan obat penenang kepada pasien yang sakit, sakitnya mungkin sementara terlupakan , tetapi belum dapat menyembuhkan penyakit itu sendiri. Begitu juga dengan kondisi kita sekarang ini, perlu pemulihan dan perencanaan serta langkah-langkah konkrit berikut.

Hadirin Rohimakumullah.

Karena itu pada kesempatan ini  saya ingin menitipkan  pesan- pesan khutbah kita hari ini sebagai berikut  :

Pertama, sebagai ummat muslim yang mempunyai komitmen ukhuwah Islamiah, kiranya disadari bahwa ummat Islam sangat menjunjung tinggi semangat kebangsaan, semangat ukhuwah wathoniah, terutama dalam menyikapi permasalahan kenaikan BBM ini sehingga apapun dan bagaimanapun hasilnya nanti dapat kita sikapi dengan arif bijaksana, berserah diri kepada Allah yang memiliki alam seisinya.
Kita percayakan kepada wakil kita, orang kepercayaan kita di Dewan atau Majelis dengan harapan tentunya meraka mampu  memanifestasikan taqwa, dalam lingkup pengertian :
تأمرون بالمعروف وتنهون عم المنكر وتؤمنون بالله وتجاهدون فى سبيل الله باموالكم وإنفسكم.
 Yang memiliki misi mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, selalu mempunyai sandaran iman kepada Allah dan ada kerelaan untuk berjuang dengan harta dan jiwanya.
Namun demikian perlu diingat dalam konteks ukhuwah wathoniah, ketegaran prinsip dikotomi keimanan dan kekufuran harus jelas dalam diri setiap muslim (asyidda’u ngalal kuffar, rukhama’u bainahum) keras terhadap golongan kaum kafir tetapi berkasih sayang terhadap sesama muslim.Seperti yang ditegaskan oleh Firman Allah dalam surat  Al-Imron 111              :
  
يا ايّها الّذين امنوا لا تتّخذوا بطا نة من دونكم لا يأ لونكم خبالا, ودّوا ما عنتّم قد بدة البغضا ء من افوا ههم, وما تخفى صدورهم اكبر,
Wahai orang2 yang beriman janganlah kamu jadikan (bitonatan) sahabat karib, teman kepercayaan orang2 di luar kalanganmu, karena mereka tiada putus2nya, tiada henti2nya berikhtiar menimbulkan kemadlorotan bagimu. Mereka menyukai apa yang mencelakakan atau menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka (min afwa hihim) dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi (ma tukhfi suduruhum - akbar).
 قد بيّنّا لكم الايت ان كنتم تعقلون
Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat2 Kami jika kamu  memahaminya.  

Yang Kedua, seorang muslim harus mengunakan akal sehat untuk bertabayyun dengan melakukan recheking, menimbang  segala informasi yang diterima, menilai apa yang terjadi dengan parameter yang dipertanggungjawabkan obyektivitasnya, sebab kebebasan pers dan tayangan berita di TV swasta  belakangan ini, bagi orang awam dianggap dapat memicu potensi konflik di tengah masyarakat.
Karena itu Seorang muslim hanya akan memilih informasi yang dapat dipercaya serta meninggalkan informasi sesat dan fitnah. Dia harus waspada dengan ucapan2, statement2 dan rekayasa politik, aksi2 demo dan kekarasan yang terbaca di koran atau tampak di layar kaca, minimal jangan ikut terpancing mengikuti cara-cara yang tidak dewasa dan terhormat. Allah mengingatkan :
يا ايّها الّذين امنوا ان جاءكم فا سق بنبأ فتبيّنوا ان تصيبوا قوما بجها لة فتصبحوا على ما فعلتم ندمين
Wahai orang2 yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesali atas perbuatanmu itu
(Al Hujurat : 6).

Yang ketiga, mendudukkan persoalan akherat atau agama lebih tinggi di atas segala2nya dibanding urusan dunia dan masalah2 kenegaraan, sehingga sebagai ummat muslim tidak perlu menjadi pecundang yang serta merta mengorbankan akidah, menggadaikan akhlak dan sendi2 agama untuk mensahihkan atau melicinkan urusan dunia.
من كان يريد الاخرة نزد له في حرثه, ومن كان يريد حرث الدّنيا نؤته منها وما له في الاخرة من نصيب
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akherat akan kami tambah keuntungan itu baginya, dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia akan Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akherat (Asyura : 20).

Yang keempat, dalam menyikapi dengan arif bijaksana masalah kenegaraan, maka segala urusan yang menyangkut kepentingan bersama diputuskan melalui musyawarah, dan karenanya kita harus menghormati hasil keputusan lembaga konstitusi yang telah dan masih kita sepakati, sepanjang insan2 di lembaga itu masih dapat memegang amanah.
  والّذين استجابوا لربّهم واقا موا الصّلوة وامرهم شورى بينهم
Dan bagi orang2 yang menerima, mematuhi seruan Tuhannya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah
antara mereka; (Asyura : 38)

Yang kelima, bahwa paradigma kepemimpinan menurut Islam adalah ulil amri, pemimpin di antara kaum muslimin, oleh karena kita tidak hidup sebagai minoritas di antara mayoritas yahudi, nasrani atau tirani. Ulil amri yang jelas kesaksianya  sebagai muslim (isyhadu bianna muslimun) pribadi yang tidak diragukan ketaqwaannya kepada Allah SWT, tidak samar2 antara iman dan kafir : dalil pertama
             مذبد بين بين ذالك, لاالي هؤلاء ولاالي هؤلاء            

Dalam keadaan ragu2, ketidak pastian antara yang demikian iman atau kafir, tidak termasuk golongan orang2 yang beriman dan tidak pula termasuk golongan orang2 yang kafir.  Annisa : 143
Dalil kedua :
يأ يّها الّذين امنو لا تتخذو االيهود والنّصر اوليا ء بعضهم اولياء بعض ومن يتولهم منكم فانّه منهم, انّ الله لا يهدي القوم الظلمين
Wahai orang2 yang beriman janganlah kamu mengambil orang2 Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin2mu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yang dhalim. Al Maidah : 51

Yang keenam, mengintrospeksi persoalan bangsa yang ditamsilkan sebagai zaman edan, yang penuh dengan kemaksiatan, merebaknya fitnah,  takhayul dan praktek2 kemungkaran yang telah mendera negeri kita sehingga menyebabkan krisis yang berkepanjangan , yang disebabkan oleh karena belum kokohnya sendi kuatnya nadi  kehidupan di negara kita dengan benar.

Mudah2an Allah tetap melimpahkan rahmatnya kepada kita semua dalam memasuki tatanan masyarakat baru yang berkeadilan dalam kedamaian dan sadar akan arti Persatuan dan kesatuan bangsa. Allah membuka jalan bagi kita untuk menyongsong Indonesia Baru yang “ BALDATUNTHOYYIBATUN WA ROBBUN GHAFUR”
بارك الله لى ولكم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم