Umumnya kekuasaan meliputi sifat-sifat yang berhubungan dengan orang dan posisi yang didudukinya, yang merupakan dasar kekuatan bagi pemimpin untuk dapat mempengaruhi orang lain (karyawan/bawahan). Dalam manajemen, kekuasaan meliputii kemampuan seseorang mendapatkan sumber daya serta menggerakan sumber daya yang tersedia untuk dapat mencapai tujuan.
Setiap manusia lahir dibekali oleh sikap dan karakter masing-masing, hal ini yang membedakan menusia dengan mahluk lainnya. Dari latar belakang ini melahirkan tipe dan gaya tertentu dari seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi yang satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini terjadi karena perbedaan situasi dan bawahan yang di hadapi.
Menurut George Terry alih bahasa Sukarna (1992:86) mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan yaitu :
1. Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin mengadakan hubungan langsung dengan bawahannya, sehingga timbul hubungan pribadi yang intim.
2. Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin tidak mengadakan hubungan langsung dengan para bawahannya sehingga antara atasan dan bawahan tidak timbul kontak pribadi. Hubungan antara pimpinan dengan bawahannya melalui planning dan instruksi-instruksi tertulis.
3. Kepemimpinan Otoriter (Auothorotarian Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin memperlakukan bawahannya dengan sewenang-wenang, karena menganggap dirinya paling berkuasa. Para bawahan dalam melakukan pekerjaannya bukan karena rasa tanggung jawab melainkan karena rasa takut.
4. Kepemimpinan Kebapakan (Paternal Leadership)
Dalam tipe ini para bawahan tidak berani mengambil keputusan sendiri, segala sesuatu yang sulit selalu diserahkan kepada bapak untuk menyelesaikannya. Dengan demikian bapak banyak pekerjaanya, yaitu ikut serta menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anak buahnya.
5. Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership)
Dalam tipe ini pemimpin selalu mengadakan musyawarah dengan para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sukar, sehingga para bawahan merasa dihargai pemikiran dan pendapatnya serta mempunyai pengalaman yang baik.
Kartini Kartono (1992:69), menggolongkan tipe-tipe kepemimpinan yaitu :
1. Tipe Kharismatis
Tipe kepemimpinan kharismatis ini memiliki kekuatan daya tarik yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, seorang pemimpin kharismatis adalah seseorang yang di kagumi, dia banyak memiliki inspirasi, keberanian dan berkeyakinan teguh pada pendiriannya.
2. Tipe Pathernalistis
Yaitu tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut :
a. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang/tidak belum dewasa.
b. Dia bersikap terlalu melindungi (over protective)
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri.
d. Tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahannya untuk berinisiatif.
e. Tidak memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas.
3. Tipe Militeristis
Hendaknya diperhatikan bahwa tipe kepemimpinan militeristis ini berbeda sekali dengan seorang pemimpin organisasi militer. Adapun sifat-sifat pemimpin militeristis antara lain :
a. Lebih banyak menggunakan sistem peritah/komando terhadap bawahannya.
b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahannya.
c. Menuntut adanya disiplin keras dan kaku dari bawahannya.
d. Tidak menghendaki saran dan kritik dari bawahannya.
e. Komunikasi berlangsung hanya searah saja.
4. Tipe Otokratis
Otokrat berasal dari kata Autos artinya sendiri atau kratos yang artinya kekuatan. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya dan tidak pernah diberikan informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang ingin dilakukan. Sikap dan prinsipnya ketat dan kaku. Prinsip yang dipegangnya selama ini merupakan sesuatu yang harus dipatuhi bawahannya.
5. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan Laissez Faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin sebab dia memberikan kelompoknya berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya. Pada hakeketnya tipe pemimpin seperti ini tidak akan mampu untuk membimbing dan membina bawahannya kearah kemajuan organisasi.
6. Tipe Populistis
Profesor Peter Worsley dalam bukunya “The Third World” mendefinisikan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan (kembali) nasionalisme.
7. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis ini memberikan bimbingan yang efisien kepada pengikutnya sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan, dengan penekanan rasa tanggung jawab internal dan kerja sama yang baik.
Dari uraian di atas kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, termasuk type dan gaya kepemimpinan yang mana pemimpin kita sekarang ini ?
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Daftar Pustaka
Kartini Kartono, 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan. Penerbit CV. Rajawali, Jakarta.
Terry. George. R., 1992. Dasar–Dasar Manajemen. Cetakan ke lima. Bumi Aksara, Jakarta.
No comments:
Post a Comment