Di antara upaya
menyingkirkan sebab-sebab yang mendatangkan kegelisahan dan meraih sebab–sebab
yang mendatangkan kebahagiaan adalah melupakan berbagai kesulitan yang telah
berlalu yang tidak dapat ditolak. Kita harus memahami bahwa menyibukkan diri
dengan memikirkan hal tersebut merupakan perbuatan orang bodoh dan sia-sia.
Oleh karena itu kita harus berusaha memalingkan hati kita untuk tidak memusatkan
pikiran terhadap masalah tersebut dan agar tidak khawatir terhadap masa
depan kita dari dugaan kefakiran dan ketakutan atau kesulitan-kesulitan lain yang kita bayangkan. Kita juga memahami bahwa kehidupan masa depan tidak ada yang mengetahui,
apakah kita akan mengalami kebaikan atau keburukan, terpenuhinya harapan atau
kepedihan. Karena sesungguhnya semua itu berada di tangan Allah Yang Maha Perkasa dan
Bijaksana, manusia tidak berwenang sedikitpun di dalamnya kecuali berusaha
untuk mendapatkan kebaikan masa depannya dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakan. Seseorang yang mengetahui
bahwa ketenangan dapat diraih jika kita menyingkirkan pikiran kita dari
kekhawatiran terhadap masa depan, kemudian bertawakkal kepada Allah dengan
memperbaiki nasib kehidupannya, maka hati kita akan tenang, kondisinya akan
membaik serta rasa gundah dan kekhawatiran dalam hatinya akan hilang.
No comments:
Post a Comment