Home AD

Tuesday, July 17, 2012

Lowongan Kerja di PT Johnny Andrean

Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kecantikan (Johnny Andrean Salon & Johnny Andrean School & Training) dengan sejumlah cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Alamat :
Jl. Meruya Selatan No.66
Jakarta Barat 11650
Tlp : 021 - 5859545

http://johnnyandrean.com

Lowongan Kerja Karawang untuk :
1. Kasir (KSR)
2. Staf Creambath (CR)
3. Stylist / Kapster (STY)
4. Driver (DRV)
5. Teknisi (TEC)
6. Accounting Staf (ACCT)

Lokasi Kerja di : Jabodetabek & Kota Besar di Indonesia

Persyaratan:

1. Kasir (KSR)
- Wanita, usia maks. 23 tahun
- TB min.152 cm, BB proporsional
- Pendidikan Min. SMU/sederajat
- Penempatan sesuai dengan domisili dan siap bekerja shift

2. Staf Creambath (CR)
- Pria dan Wanita usia maksimal 23 tahun
- TB min. 160 cm (Pria) & 150 cm (Wanita) + BB proporsional
- Pendidikan minimal SLTP / sederajat
- Penempatan di Jabodetabek & Seluruh kota besar di Indonesia
- Siap untuk bekerja shift
- Diberikan Training Gratis dan Jaminan Kerja bagi yang berprestasi
- Ada jenjang karir (menjadi Stylist Profesional)

3. Stylist / Kapster (STY)
- Pria/Wanita, usia maks. 35 tahun
- Diutamakan yang memiliki pengalaman sebagai Stylist / Kapster
- Memiliki skill Rambut dan Make-up
- Ramah, dan berpenampilan menarik

4. Driver (DRV)
- Pria, usia maks. 35 tahun
- Pendidikan Min. SMA
- Memiliki SIM A/B1 dan bengalaman menjadi Driver min. 1thn
- Pekerja keras dan jujur
- Diutamakan yang berdomisili di daerah Jakarta Barat & Tangerang

5. Teknisi (TEC)
- Pria, usia maks. 30 tahun
- Pendidikan Min. STM / sederajat
- Memiliki pengalaman sebagai teknisi (air dan listrik) min. 1 tahun
- Memiliki motor dan SIM C

6. Accounting Staff (ACCT)
- Wanita, usia maks. 27 tahun
- Pendidikan Min. S1 Akuntansi (IPK 3.00)
- Memiliki pengalaman di bidang yang sama min. 1 tahun
- Mampu bekerja sendiri maupun dalam tim
- Teliti, jujur, dan mahir mengoperasikan komputer (Ms. Office)

Kirim lamaran lengkap ke :
PT. Johnny Andrean
Jl. Meruya Selatan No. 66
Jakarta Barat 11650

Atau:
Via email ke : hrd06@johnnyandrean.com

Cantumkan dalam surat lamaran, anda mengetahui informasi lowongan ini tanggal berapa dan dari mana (dari website apa atau koran apa atau yang lainnya).

Tgl. Penutupan Lowongan Pekerjaan 30 Juli 2012

Lowongan Kerja di PT. Santos Jaya Abadi Karawang

PT Tridaya Dimensi Indonesia adalah perusahaan penyedia tenaga kerja membutuhkan tenaga kerja untuk ditempatkan di PT. Santos Jaya Abadi Karawang, untuk posisi :

1. Production Supervisor
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal S1 Jurusan Teknik Industri dan Teknik Mesin
  • Mampu mengoperasikan komputer
  • Menguasai Bahasa Inggris (minimal pasif)
  • Memahami alur produksi
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok min Rp 3.750.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

2. Maintenance Supervisor
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal S1 Jurusan Teknik Mesin
  • Mampu mengoperasikan komputer
  • Menguasai Bahasa Inggris (minimal pasif)
  • Memahami mesin-mesin industri
  • memiliki skill bidang mekanik atau elektrik
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok min Rp 4.500.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

3. Machine Operator
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal D3 Jurusan Teknik Mesin
  • Memahami Mesin Industri
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok min Rp 2.000.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

4. Production Administrator
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal D3 Semua Jurusan
  • Mengguasai komputer dan system dengan baik
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok min Rp 2.000.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

5. Technician
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal SMK atau mahasiswa yang sedang kuliah
  • Memahami mesin industri dan skill di bidang mekanik
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok Rp 2.000.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

6. Cup Tester
Syarat dan Kriteria :
  • Perempuan
  • Pendidikan Minimal SMA atau mahasiswa yang sedang kuliah
  • Memiliki indera perasa yang baik
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok Rp 2.000.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

7. QC Inspektor
Syarat dan Kriteria :
  • Laki-laki
  • Pendidikan Minimal SMA (Ipa), SMK (kimia analis/industri) atau mahasiswa yang sedang kuliah
  • Memiliki daya tahan tubuh yang baik
  • Penempatan kerja di Karawang
  • Gaji Pokok Rp 2.000.000 + Tunj Kesehatan, Jamsostek, Tunj. Transport dan Makan

Dibutuhkan Segera !!!
Kirimkan Aplikasi Lamaran Lengkap ke alamat email :
hrdrifairecruitment@gmail.com.
hrdrifairecruitment@yahoo.com.

Lowongan Kerja di PT M Class Industry

PT M Class Industry adalah perusahaan yang dibangun oleh Wings Group bergerak di bidang industri Genteng Keramik Berglazur membutuhkan tenaga kerja untuk posisi :

1. STAFF ADMINISTRASI
Syarat dan Kriteria :
  • Wanita Usia  Maksimum 23 Tahun, Lajang/belum menikah
  • Pendidikan Minimal D3 Jurusan Accounting/Manajemen (IPK min 2.80)
  • Mampu mengoperasikan komputer
  • Menguasai Bahasa Inggris (minimal pasif)
  • Memiliki kemampuan dalam hal pengarsipan dan administrasi
  • Berpenampilan rapi, bersih dan menarik
  • Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dan tidak bertato (surat ket dokter)
  • Memiliki kemampuan interpersonal baik, ulet, cekatan dan disiplin
  • Penempatan kerja di Karawang

2. RECEPTIONIST
Syarat dan Kriteria :
  • Wanita Usia  Maksimum 23 Tahun, Lajang/belum menikah
  • Pendidikan Minimal D3 semua Jurusan
  • Mampu mengoperasikan komputer
  • Menguasai Bahasa Inggris (minimal pasif)
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
  • Berpenampilan rapi, bersih dan menarik
  • Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dan tidak bertato (surat ket dokter)
  • Memiliki kemampuan interpersonal baik, ulet, cekatan dan disiplin
  • Penempatan kerja di Karawang

Dibutuhkan Segera !!!
Kirimkan Aplikasi Lamaran Lengkap ke :
PO BOX 001 KLARI 41371
Atau Via email ke
pga@mclassroof.com
  Informasi silahkan kunjungi website : www.mclassroof.com

Wednesday, July 11, 2012

Membangun Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif sangat layak anda perhitungkan dalam membangun karir anda. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktifitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasirapat-rapatlobi-lobipenyuluhan dan lain-lainya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. 
Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Sepertikesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya anda merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu anda malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar.

Nah guna mempersiapkan diri lebih baik, tidak ada salahnya kita mempelajari tips-tips dasar dibawah ini :

1. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu family saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara anda tidak akan peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar anda. Dengan kata lain, kenali latar belakang calon pendengar anda.

2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik anda tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat menyampaikannya.

3. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara anda bosan dan tidak sabar. Lagipula gaya bicara anda yang terlalu pelan akan mengesankan anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda harus pandai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.

4. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan anda. Lagipula lawan bicara anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan mengurangirespek calon pendengar anda, karena anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.

5. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, anda harus tanggap membaca suasana setelah anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor anda. Jika lawan bicara anda tidak tertarik dengan humor anda, teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor anda yang telah gagal.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

Pengelolaan Isu Untuk Media


       Pendalaman mengenai pengelolaan isu untuk media selalu harus diawali dari pengenalan terhadap sistem keredaksian (editorial system) di suatu media, yang dalam praksis umum manajemen dunia media massa meliputi perputaran empat mata rantai, yakni perencanaan, peliputan, editing (penyuntingan), dan penyajian.
          Empat mata rantai itu menggambarkan sebuah manajemen proses yang tidak mungkin saling terputus, karena menjadi semacam pusaran “pelayanan”. Penyajian, sebagai “goal” dari sistem keredaksian ditentukan oleh kualitas penyuntingan, sedangkan mutu penyuntingan akan bergantung pada mutu peliputan, dan kualitas peliputan dalam banyak segi bersandar pada kualitas perencanaan.
         Wartawan berusaha memberikan “pelayanan” kepada redaktur dengan tulisan-tulisan yang fit to print; redaktur memberi “pelayanan” kepada redaktur pelaksana juga dengan mutu editing yang tidak menyisakan celah baik bahasa, akurasi, maupun substansi; sedangkan redaktur pelaksana memberi “pelayanan” kepada pemimpin redaksi dengan sajian yang tidak membuka kemungkinan celah hukum atau masalah kredibilitas media. Dan, pada akhirnya, yang mendapat “layanan terbaik” adalah pembaca, dengan tingkat kepuasan yang komprehensif.
          Sistem tersebut dijalankan oleh sedikitnya lima fungsi kunci, mulai dari wartawan/ reporter, redaktur, koordinator liputan, redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi. Tentu setiap media memiliki corak, karakteristik, dan segmentasi yang memengaruhi tingkat kebutuhan masing-masing, sehingga harus mengkreasi pengembangan fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan tuntutan organisasionalnya. (Amir Machmud NS)

Relasi Media dengan Publik


          Fungsi media, menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, secara garis besar meliputi: memberikan informasi, memberikan pendidikan, memberikan hiburan, dan melaksanakan kontrol sosial.
          Dari empat fungsi tersebut, kita bisa melihat relasi media dengan publik, yakni sebagai jembatan bagi publik untuk memeroleh informasi, juga jembatan bagi publik untuk menyampaikan informasi, baik bagi kepentingan seseorang, maupun institusi/ korporasi.
          Jika menyimak apa yang disampaikan Marshal McLuhan dalam tesis klasiknya, the medium is the message, maka inti penyajian pemberitaan pers adalah “menyampaikan pesan”.
          Pertanyaannya, tentu, untuk apa pesan disampaikan, kepada siapa disampaikan, melalui apa disampaikan, dan bagaimana cara menyampaikan?
          Menggunakan logika relasi manusia dengan lingkungannya, terutama relasi mereka yang mewakili lembaga/ institusi tertentu dengan publik, maka “pesan” menjadi penting karena kesadaran bahwa lembaga kita berinteraksi dengan publik; kesadaran keberadaan kita mewakili lembaga; publik perlu tahu apa saja yang sudah kita kerjakan; publik merasa perlu mengontrol kinerja kita/ institusi kita; kita perlu menyampaikan progres capaian kinerja kepada publik; kita berusaha mengemas pesan itu dengan baik agar bisa sampai secara efektif; kita berusaha meyakinkan publik; dan kita berusaha menanam kepercayaan kepada publik. (Amir Machmud NS)

Realitas Media


          Memahami media sebagai lanskap “ruang publik” yang setiap saat diperebutkan oleh berbagai kepentingan, maka dasar-dasar mengenai “pemanfaatan” ruang publik itu penting untuk kita pahami.
          Pertama, media bukanlah ruang “steril” yang mampu memantulkan realitas publik seperti “apa adanya”.
          Kedua, isi media telah dibentuk oleh beragam faktor yang menghasilkan bermacam-macam “realitas”, baik faktor-faktor internal maupun eksternal media. “Realitas” itu hakikatnya hanyalah simbolik, bahkan ada yang menyebut semua isi media adalah “the second-hand reality”.
          Ketiga, media harus dipahami sebagai ruang publik. Ketika suatu peristiwa diberitakan, maka informasi yang disampaikan akan membawa dampak signifikan bagi pihak lain, baik menyangkut dikotomi baik-buruk, positif-negatif, benar-salah. Di sinilah akan selalu muncul masalah etika, yang setiap saat mengusik wartawan yang menulis berita dan redaktur yang menyunting berita tersebut.
         Keempat, selalu ada mekanisme pembentukan frame (bingkai) dalam mengonstruksi realitas. Jadi, dalam menulis berita, orientasi seseorang akan selalu diusik: untuk apa dan untuk siapa berita ini ditulis dan disajikan? Maka persoalannya, bagaimana  proses framing untuk membentuk realitas itu mengarah pada semaksimal mungkin kemaslahatan publik.
         Realitas media dan mekanisme framing ini terkait dengan agenda media. Secara mendasar, agenda media adalah menjalankan fungsi ideal pers: menyampaikan informasi – memberi edukasi – memberi hiburan – menjalankan kontrol sosial. Berikutnya, merupakan sikap bisnis ketika media mana pun tentu dituntut untuk memperkuat respons terhadap realitas pasar.
          Dalam agenda itu, kita harus selalu mempertimbangkan bagaimana sebijak mungkin merespons realitas konstruksi-konstruksi yang “mengintervensi”, lalu memilih mana yang kita anggap paling tepat bagi orientasi kemaslahatan publik itu.
          Jadi kita buka seluas mungkin akses untuk membangun “ruang publik”, memberi ruang kepada siapa pun untuk menjadi “peserta diskusi publik” dalam pemberitaan kita. Pada saat yang sama, sesungguhnya kita sedang membangun jaringan pemangku kepentingan (stakeholders) yang kuat.
         Dari agenda-agenda tersebut, perseorangan maupun institusi/ korporasi diniscayakan untuk menyampaikan “pesan” melalui berbagai bentuk rubrikasi media.(Amir Machmud NS)

Jenis-jenis Pemberitaan


         Sebelum sampai ke pembahasan bagaimana mengelola isu di media, kita lihat apa saja jenis berita dari yang secara alamiah ada, muncul secara tidak terduga, berita yang diangkat dari fakta-fakta yang tidak tertangkap indera, atau berita yang memang “diciptakan”.
          Pertama, berita yang pasti ada karena memang ada sebuah agenda kegiatan. Contoh: pentas musik, pelantikan pejabat di Dirjen Dikti, yang semua sudah direncanakan dan dijadwalkan.
          Kedua, berita yang dikembangkan dari sebuah agenda kegiatan. Contoh: dari pentas musik itu, apa yang bisa diangkat sebagai sesuatu yang menarik bagi pembaca? Dari pelantikan pejabat itu, misalnya, dibuat profil pejabat yang promosi.
          Ketiga, berita yang ditulis dari realitas publik. Contoh: protes warga karena limbah pabrik yang mencemari sumur di sebuah lingkungan perumahan. Atau kebijakan Dirjen Dikti tentang kewajiban menulis ilmiah di jurnal ilmiah bagi mahasiswa S1, S2, dan S3 dengan segmentasi masing-masing.
          Keempat, berita yang dikembangkan dari sebuah realitas publik. Contoh: dari protes warga itu, dikembangkan bermacam-macam kemungkinan. Penyakit yang muncul karena pencemaran, warga yang harus mengalihkan sumber air bersih untuk minum, juga bagaimana tindakan pabrik.
          Kelima, berita yang muncul secara tidak terduga. Contoh: kecelakaan pesawat terbang, bencana alam, dan sebagainya.
         Keenam, berita yang dikembangkan dari berita tidak terduga. Contoh: analisis, dan mencari penyebab kecelakaan pesawat terbang.
          Ketujuh, berita yang digali secara in-depth, bahkan secara investigative. Contoh: berita-berita yang dikembangkan dengan mencari sebab-sebab dari sebuah kejadian secara mendalam, lengkap, dari berbagai sisi. Secara investigatif terkadang dikembangkan model-model mirip “penyelidikan” melalui penelusuran dokumen-dokumen, penelitian, referensi kepustakaan, dan sebagainya.(Amir Machmud NS)

Pusaran Isu Media


          Jika kita mengamati isi pemberitaan media, baik cetak maupun elektronik, maka akan terasa materi berita dan sumber-sumbernya itu, pada setiap kejadian sesungguhnya sama. Hanya, kemudian materi berita-berita tersebut berkembang dari berbagai aspek dan angle-nya, “tidak tunggal” karena perbedaan karakter dan kebijakan redaksional media. Juga bagaimana setiap media punya cara pendekatan dan pengembangan terhadap sebuah isu.
          Jadi, yang membedakan antara satu media dengan media lainnya dalam pusaran isu itu adalah pengambilan angle-nya, cara menyajikannya: ragam, teknik, estetika, dan filosofi eye-catchin, cara mengelola dan mengembangkan isunya, lalu frame (bingkai) sejalan dengan bagaimana orientasi/ kebijakan redaksional sebuah media.(Amir Machmud NS)