Sisa-sisa tanaman dan binatang mengalami
perombakan dalam atau di atas tanah pada kondisi2 yang berbeda. Kecepatan
perombakan dan hasil2 akhir terbentuk bergantung kepada suhu, lengas, udara, bahan
kimia dan mikrobia. Semakin tinggi suhu (hingga 40oC) akan semakin
mempercepat perombakan. Ini merupakan salah satu alasan bahwa tanah atasan
mempunyai kandungan Bahan Organik rendah. Lengas diperlukan untuk perombakan secara
biologis, namun air yang berlebihan sangat menyebabkan kahat (kurang) udara dan
akibatnya akan memperlambat perombakan.Ketersediaan bahan2 kimia yang
diperlukan sebagai zat hara (terutama N) bagi mikrobia menentukan kecepatan
perombakan dan berpengaruh terhadap jenis humus yang dibentuk.
Bahan Organik terombak lebih cepat di dalam
tanah yang subur dibanding dalam tanah yang kurus. Urutan perombakan komponen2 Bahan
Organik tanah adalah :
1. Gula, pati, protein2
yang larut air
2. Protein kasar
3. Hemicelulose
4. Selulosa
5. Minyak, lemak,
lignin, lilin
Kecepatan perombakan Bahan Organik menurun sesuai
dg waktu dan tercapainya suatu komposisi kimia yang mirip humus yang dianggap sebagai
salah satu hasil pertengahan perombakan. Perombakan Bahan Organik di dalam tanah
adalah merupakan suatu proses pencernaan yang tidak sama dengan pencernaan Bahan
Organik di dalam perut binatang. Sejumlah besar oksigen diperlukan untuk
perombakan Bahan Organik tersebut. Oksidasi
Bahan Organik paling cepat berkembang di dalam
tanah permukaan dan paling lambat di dalam lapisan tanah bawahan, terutama jika
tanah ini mampat dan basah. Peristiwa khas: pengkerutan dan amblesnya Muck
(mencapai 2-5 cm/th di Florida) dan gambut (peat) setelah diolah, karena
berkembang dalam kondisi air tanah yang tinggi sehingga menghambat perombakan.
Perlu draenase dan perbaikan aerasi, sehingga perombakan dapat dipercepat.
Humus merupakan campuran senyawa yang kompleks
(tersusun oleh asam humat, asam fulfat, ligno protein dll), mempunyai sifat
agak/cukup resisten (tahan) terhadap perombakan jasad renik (mikroorganisme),
bersifat amorf (tak mempunyai bentuk tertentu), berwarna coklat-hitam, bersifat
koloid (<1 bahan="" berasal="" bermuatan="" dan="" dari="" humifikasi="" m="" mikroba="" oleh="" organik="" proses="" span="" tanah.="">1>
Pengaruh humus (Bahan Organik) terhadap sifat2
tanah:
1. Pengaruh secara
fisik:
a. warna tanah menjadi lebih
kelam. Coklat-hitam: menaikkan suhu.
b. Meningkatkan agregasi
(granulasi tanah) dan urobilitas agragat, aerasi (penghawaan) lebih baik,
draenasi perembihan, pelulusan) lebih baik, lebih tahan terhadap erosi
c. Mengurangi
plastisitas pada tanah lempung (liat-clay), tanah lebih mudah diolah (lebih
gembur)
d. Menaikkan kemampuan
mengikat/menyimpan air
2. Pengaruh secara
kimia:
a. Menaikkan KPK. (humus
mempunyai KPK>200 me/100 gr.
b. Merupakan salah satu sumber unsur hara (penting dalam
daur/siklus unsur hara)
c. Merupakan cadangan
unsur hara utama N,P, S dalam bentuk organic dan unsure hara mikro (Fe, Cu, Mn,
Zn, B, Mo, Ca) dalam bentuk khelat (chelate) dan akan dilepaskan secara
perlahan-lahan.
d. Meningkatkan
aktivitas, jumlah dan populasi mikro dan makro organisme tanah (Bahan Organik merupakan
sumber energi/makanan) (bakteri, fungi, actinomycetes, cacing, serangga dll)
No comments:
Post a Comment