Bahan Organik
Pengaruh bahan organik terhadap KTK tanah sangat nyata,
karena daya jerap bahan organik sangat besar seperti yang telah diutarakan pada
bab sebelumnya. Bahan organik juga dapat menghasilkan humus yang mempunyai KTK
jauh lebih tinggi daripada mineral liat. Oleh karena itu semakin tinggi
kandungan bahan organik tanah semakin tinggi pula nilai KTK-nya. Ketentuan ini
berlaku jika faktor-faktor lainnya relatif sama. Sebagai contoh pada Tabel
diatas ditunjukkan bahwa KTK humus dapat mencapai 200me/100g.
Pengapuran dan Pemupukan
Hubungan antara besar kecilnya KTK akibat pengapuran dan
pemupukan berkaitan dengan perubahan pH tanah oleh pemberian kapur dan pupuk
tersebut. Pada tanah-tanah yang bermuatan tergantung pH (pH
dependent charge), seperti tanah yang kaya montmorilonit atau koloid
organik, maka KTK akan meningkat dengan pengapuran. Di lain pihak pemberian
pupuk tertentu akan dapat menurunkan pH tanah, sejalan dengan itu KTK-pun akan
turun. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pengaruh pengapuran dan pemupukan
berkaitan dengan perubahan pH, yang selanjutnya mempengaruhi KTK tanah.
Besarnya KTK suatu tanah dapat ditentukan dengan
menjenuhkan kompleks jerapan atau misel dengan kation tertentu. Misalnya misel
dijenuhkan dengan kation Ba2+ atau NH4+ yang
bertujuan agar seluruh kation yang terjerap dapat digantikan oleh ion Ba2+
atau NH4+. Dengan menghitung jumlah Ba2+ atau
NH4+ yang dapat menggantikan seluruh kation terjerap
tadi, maka nilai tersebut adalah KTK tanah yang ditentukan.
Daya
Pertukaran Kation
Setiap kation mempunyai daya yang berbeda untuk dapat
dijerap dan dipertukarkan. Jumlah yang dijerap biasanya tidak setara dengan
jumlah yang dipertukarkan. Ion bervalensi dua biasanya lebih kuat dipegang dai
pada ion bervalensi satu oleh koloid tanah, dengan demikian akan lebih sukar
untuk dipertukarkan. Itulah sebabnya jika ion Ba2+ yang digunakan sebagai
kation penukar, pertukaran tidak terjadi dalam jumlah yang setara. Barium
dijerap kuat sekali oleh liat, tetapi mempunyai daya penetrasi yang rendah.
Oleh karena itu jumlah pertukaran yang diperoleh lebih rendah dari jumlah
barium yang dijerap, akan sering memberikan jumlah pertukaran yang lebih tinggi
dari jumlah ion NH4+ yang dijerap. Amonium adalah ion bervalensi satu yang
tentunya akan ditarik oleh koloid liat kurang kuat jika dibandingkan dengan ion
barium, tetapi ion amonium mempunyai daya penetrasi yang lebih tinggi.
Pengecualian dari hal tersebut mungkin terjadi pada
penggunaan ion H+. Ion hidrogen dijerap lebih kuat dari semua ion bervalensi
satu atau ion bervalensi dua. Pada liat hidrogen, reaksi pertukaran pada
mulanya didominasi oleh sejumlah besar dari ion H+ yang dapat dipertukarkan dan
sejumlah kecil ion Al3+. Walaupun demikian jumlah dari ion alumunium yang dapat
dipertukarkan dapat bertambah dengan cepat. Hal itu disebabkan ion hidrogen
yang dapat dipertukarkan menyebabkan pelapukan mineral dan alumunium yang
dibebaskan dari mineral liat akan menjadi bentuk dapat dipertukarkan.
Penyebaran
Kation
Pada suspensi tanah dapat dibedakan permukaan padat yang
umumnya bermuatan negatif dan kation-kation yang bermuatan positif dalam
larutan. Penyebaran muatan pada sistem tersebut dapat disamakan dengan
kondensor. Dalam hal ini lempeng bermuatan negatif adalah permukaan padat dan
lempeng bermuatan positif adalah sejumlah kation yang tersebar. Semakin jauh
dari permukaan bahan padat ia menjadi renggang sampai akhirnya merat
dilarutkan. Penyebaran muatan dengan medan listriknya disebut lapis ganda
listrik. Dengan adanya tenaga kinetis maka penyebaran kation bersifat
difusi dan lapisan ganda disebut setengah difusi. Kation-kation yang
menyebar disebut ion lawan (counter ion) dari muatan permukaan. Medan listrik
makin berkurang dari permukaan bermuatan kelarutan sampai menjadi nol bila
disosiasi ion lawan telah berhenti. Tebal lapis ganda ditentukan oleh
kesetimbangan antara kecenderungan ion-ion untuk menyebar dan kekuatan tarik
permukaan mineral.
Kenaikan valensi atau kepekatan ion dalam larutan seimbang,
menyebabkan berkurangnya tebal lapis ganda. Jika jumlah muatan ion lawan sama
dengan muatan permukaan mineral liat, maka pada keadaan kering dapat dilukiskan
seperti gambar A sedangakn gambar B memperlihatkan penyebaran ion dalam tanah
dengan kadar air yang cukup.
Komposisi Ion pada Kompleks Pertukaran
Larutan tanah terdiri dari berbagai campuran kation yang semuanya merupakan
kation yang dapat ditarik oleh permukaan liat. Pada pembicaraan terdahulu kita
telah mengetahui bahwa jerapan dan pertukaran kation tergantung pada kepekatan
dan ciri kationnya. Ciri dan komposisi dari larutan tanah akan berubah-ubah,
tergantung kepada jenis dan jumlah kation yang dipertukarkan dan pada kepekatan
dari akhir kesetimbangan yang ditetapkan dengan kelarutan dan disosiasi. Telah
diketahui bahwa pertukaran dapat terjadi pada komposisi ion atau pada ion-ion
yang terdapat pada kompleks dan ini sangat penting dalam praktek. Agar kita
dapat mempelajari masalah ini, maka beberapa rumus atau persamaan yang
berhubungan dengan masalah komposisi ion perlu diketahui. Persamaan-persamaan
tersebut akan diuraikan pada bagian khusus.
No comments:
Post a Comment