Perbedaan level
kritis unsur hara karena genotif tanaman berhubungan dengan perbedaan pengunaan
unsur hara tersebut oleh tanaman dalam arti fisiologis efisiensi unsur hara
dapat diekspresikan sebagai unit bahan kering yang dihasilkan per unit unsur
hara dalam berat kering (misalnya mg P / Kg berat kering). Sebaga contoh
perbedaan efisiensi N pada tanaman C3 dan C4 ditunjukkan pada Tabel dibawah
ini.
Tabel. Hubungan Produksi Berat
Kering dan Kandungan N pada Rumput C3 dan C4
|
Nampak dari
Tabel itu bahwa bahan kering yang dihasilkan oleh rumput C4 lebih banyak
dibandingkan dengan rumput C3, hal ini merupakan fenomena umum. Tingginya
efisiensi N pada tanaman C4 berkaitan mungkin dengan rendahnya penyimpanan N
dalam protein enzim yang digunakan pada kloroplas untuk fiksasi CO2.
Pada tanaman C4 hanya sekitar 10%
protein dapat larut ditemukan dalam ribulosebiposfat karboksilase, dibandingkan
dengan sekitar 50% pada spesies C3 (Brown, 1978). Untuk fiksasi CO2 melalui
lintasan PEP karboksilase pada spesies C4 hanya sedikit protein enzim yang
diperlukan. Perbedaan kebutuhan unsur hara yang berbeda-beda ditemukan pada
kultivar, strain, dan galur dari suatu spesies.
Efisiensi Hara yg tinggi lebih banyak
berkaitan dg pertumbuhan dan aktivitas akar dan jg berkaitan dg transport dr
akar ke pupus
Pada prinsipnya,
effisiensi unsur hara yang tinggi yang ditampilkan oleh level kritis kahat
lebih rendah pada satu genotipe dibandingkan dengan genotipe lainnya dalam satu
spesies dan dapat didasarkan atas beberapa mekanisme Sbb:
1. Tingkat Retranslokasi yg lebih tinggi selama pertumbuhan vegetatif dan
reproduktif (contoh Zn pada Jagung)
2. Aktivitas Nitrat reduktase yg lebih tinggi dalam daun sehingga penggunaan
N untuk penyimpanan protein lebih effisien misalnya dalam biji gandum (Dalling, et,al, 1975) dan umbi kentang (Kapoor
dan Lee, 1982)
3. Proporsi penggantian K oleh Na lebih tinggi sehingga level kritis kahat K
lebih rendah misalnya pada tomat.
4. Proporsi unsur hara yang tidak atau sangat sedikit dibutuhkan untuk
proses metabolisme lebih rendah.
5. Perbedaan rasio pertumbuhan vegetatif pupus (source) terhadap pertumbuhan
organ reproduktif atau penyimpanan (sink).
Analisis kimia tanah menunjukkan potensi ketersediaan
unsur hara dimana akar dapat menyerapnya pada kondisi yang menguntungkan untuk
pertumbuhan dan aktivitas akar. Analsis tanaman dalam arti sempit menunjukkan
status unsur hara tanaman secara aktual. Dengan demikian pada prinsipnya
kombinasi kedua metode ini akan lebih baik dalam membuat rekomendasi pemupukan
daripada hanya salah satu metode. Analisis tanaman penting sekali dalam membuat
rekomendasi dengan cara DRIS (Diagnosis
and Recommendation Integrated System) dari Beaufils. Rekomendasi ini
didasarkan atas data sebanyak-banyaknya yang mungkin dapat dikumpulkan dari
suatu sifat tanah dan komposisi tanaman. Untuk menunjang pembuatan rekomendasi
ini diperlukan pula pengembangan model program komputer untuk prediksi
kebutuhan pupuk yang dapat memenuhi level relatif cukup pada tanaman.
No comments:
Post a Comment