1. Bagaimana cara kita menentukan
dosis pupuk berdasarkan data analisis?
Deretan
data hasil analisa tanah itu menunjukkan kondisi tanah yang Anda miliki; antara
lain berbagai unsur hara yang terkandung di dalamnya. Dari data tersebut akan
terlihat unsur hara apa yang paling banyak atau paling sedikit terdapat dalam
tanah.
Banyak
atau sedikitnya unsur-unsur dalam tanah memang bisa dilihat pada lembaran hasil
analisa tanah. Namun cukup tidaknya unsur itu untuk pertumbuhan suatu tanaman
perlu dicek dengan daftar penilaian angka-angka hasil analisa tanah yang
dikeluarkan oleh lembaga yang menganalisa tanah. Puslittan misalanya,
mengeluarkan daftar seperti yang tertera pada Tabel. Dengan cara itu mereka
yang memeriksakan tanahnya di sana
bisa mengetahui sampai seberapa jauh kandungan unsur-unsur hara dalam tanah
yang dimilikinya; apakah termasuk kategori sangat rendah, rendah, sedang,
tinggi, atau sangat tinggi.
Menentukan
dosis pupuk Organik
Bila hasil analisa tanah menunjukkan
kandungan unsur C hanya 1.00%,
tentu—berdasarkan penilaian angka-angka hasil analisa tanah
Puslittan—termasuk kategori rendah. Padahal untuk tanah yang baik dibutuhkan
unsur C kategori tinggi. Lalu, seberapa banyakkah unsur itu harus ditambah?
Dari hasil
pembicaraan dengan Ir. Aman Barus, M.Sc. (Kepala Sub Kelompok Peneliti
Pengendalian Erosi, Puslittan) diperoleh keterangan bahwa kekurangan unsur C dalam
tanah sebaiknya ditanggulangi dengan bahan organik. Perhitungan berapa
banyak yang harus ditambahkan pada tanah itu adalah sebagai berikut. Kekurangan
unsur C sebanyak 2% (3%-1%) berarti kekurangan unsur C sebesar (2 x 2.000.000)
: 10.000 = 400 kg (keterangan : 2.000.000 kg merupakan berat tanah 1 ha dengan
kedalaman 20 cm dan berat jenis = 1). Bila jumlah itu dikonversikan ke bahan
organik dengan kandungan unsur C sebanyak 2%, maka jumlah bahan organik yang dibutuhkan adalah 100/2 x 400 = 20.000
kg atau 20 ton (dalam 1 ha).
Bagaimana
bila kandungan unsur N nya rendah? Taruhlah hasil analisa tanah menunjukkan kandungannya hanya 0,1%. Untuk
meningkatkannya menjadi 0,5% perhitungannya tidak jauh berbeda dengan perhitungan
di atas. Kekurangan unsur N sebanyak 0,4% setara dengan (0,4 x 2.000.000) :
10.000 = 80 kg. Unsur N sebanyak itu bisa dipenuhi oleh Urea dengan kandungan
unsur N 46% sebanyak 100/46 x 80 = 173,9 kg (untuk luasan 1 ha).
Untuk unsur P masih dipertimbangkan menurut Barus—sebaiknya dilihat angka yang
tertera di kolom P2O5 Bray 1. Uji Bray 1 ini menunjukkan
jumlah unsur P yang tersedia di tanah.
Bila angka yang tercantum di kolom tersebut adalah 5 ppm berarti termasuk
kategori sedang. Katakanlah Anda ingin meningkatkannya hingga mencapai kategori
tinggi, perhitungannya agak berbeda. Kekurangan unsur P sebanyak 6 ppm
(11ppm-5ppm) setara dengan (0,000006 : 0,1) x 2.000.000 = 120 kg. Jumlah P
sebanyak itu bila hendak dikonversikan ke dalam bentuk pupuk TSP (kandungan P
46%) akan membutuhkan 100/46 x 120 = 260 kg (dalam 1 ha).
Bagaimana bila tanah yang kandungan unsur C, N,
atau P-nya rendah itu hendak dipakai sebagai media tanaman dalam pot? Tidak
sulit untuk menghitung jumlah pupuk yang harus ditambahkan. Perhitungannya sama
dengan yang diatas, hanya jumlahnya dikonversikan lagi sesuai dengan berat
tanah dalam pot. (Bonita Ariyanti).
No comments:
Post a Comment